Aksi Pemukulan Warga oleh Tim H2D, Puar : Polisi Harus Usut Tuntas Kasus Ini

0

TINDAKAN anarkis berupa dugaan pemukulan terhadap Aman (62 Tahun) warga Kelurahan Pemurus Baru, oleh tim pasangan calon Denny Indrayana-Difriyadi Darjat (H2D) bernama Jurkani mendapat atensi dari sejumlah pihak, salah satunya Koordinator Bidang Pemenangan DPD Partai Golkar Kalsel, Puar Junaidi.

POLITISI senior Partai Golkar ini menyebut, aksi bak premanisme dari pendukung Denny Indrayana tersebut, sangat memalukan dan mencederai pesta demokrasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang akan dilaksanakan 9 Juni nanti.

“Untuk aparat hukum tentu harus segera bertindak dan melakukan proses. Jangan sampai ada tindakan pembiaran terkait dengan aksi premanisme ini,” tegas Puar Junaidi, Rabu (31/3/2021).

BACA : Memalukan, Tim Paslon Gubernur Denny Indrayana Pukul Warga

Mantan anggota DPRD Kalse ini pun menyindir gelar profesor Denny Indrayana. Sebab, kata Puar, kegiatan yang dilakukan Denny Indrayana tersebut sangat memalukan. “Sudah jelas dalam aturan KPU tak boleh melakukan kegiatan di lembaga pemerintah dan tempat ibadah,” tegas Puar.

Artinya, sebut Puar, sebagai seorang intelektual, kegiatan safari subuh keliling Denny Indrayana di Masjid Nurul Iman Jalan Prona 1, Kelurahan Pemurus Baru, Kecamatan Banjarmasin Selatan sudah melanggar dan tak memberikan pendidikan politik yang baik.

“Di PSU tak ada yang namanya kampanye. Ditambah lagi gaya premanisme dari para pendukung Denny Indrayana. Ini tentu sangat memalukan sekali. Kami minta KPU dan Bawaslu segera melakukan tindakan,” ucap Puar.

BACA JUGA : Tim H2D Buka Suara Soal Insiden Keributan Di Halaman Masjid Nurul Iman

Puar pun menganalogikan jika “ibadah politik” yang dilakukan Denny Indrayana dengan melakukan safari subuh keliling tentu sudah bukan saatnya lagi. “Denny bukan orang sana, namun melakukan shalat subuh disana. Parahnya, tim sukses Denny malah memukul orang,” sindir Puar.   

Sementara itu, Ketua DPRD Kalsel, Supian HK  mengimbau agar kandidat yang bertarung di Pemungutan Suara Ulang (PSU) untuk menjaga suasana agar tetap kondusif.

“Saya mengimbau untuk tetap jaga kesatuan dan persatuan yang sudah kondusif di Kalsel. Menahan diri dan hindari adu argumen serta fisik. Apalagi menjelang Bulan Ramadhan,” pungkasnya.

Sementara itu, Jurkani membantah telah melakukan pemukulan seperti yang heboh dikabarkan di jagat maya.  Ia menegaskan, pihaknya memiliki rekaman video yang dapat membuktikan kebenaran dari insiden ribut-ribut ini.(jejakrekam)

Penulis Riza
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.