Program Revitalisasi Sungai Veteran Tahap 1 Akan Bergulir

0

LELANG program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) atau Proyek Ketahanan Banjir Perkotaan Nasional, tahap pertama di sepanjang bantaran Sungai Veteran telah selesai.

BALAI Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III sebagai penggarap proyek, menargetkan pengerjaan akan dimulai tak lama lagi.

Sebelumnya, Banjarmasin terpilih bersama beberapa kota lain di Indonesia untuk mengikuti program NUFReP dari Bank Dunia ini. Total biaya yang diterima untuk program ini pun mencapai lebih dari Rp 800 miliar.

BACA: Dangkal dan Menyusut, Mengembalikan Lebar Sungai Veteran Kembali Semula, Mungkinkah?

Proyek yang akan berlangsung selama 5 tahun, yakni dari 2023 hingga 2028 mendatang, mengharuskan Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin untuk membebaskan lahan pada sejumlah kawasan yang akan dikerjakan.

Kepala BWS Kalimantan III, I Putu Eddy Purna Wijaya mengungkapkan, pengerjaan diperkirakan bisa dimulai dalam satu atau dua bulan ke depan. “Yang jelas, tahap pertama pengerjaan akan dimulai tahun ini,” ujarnya, saat melakukan pertemuan terkait kelanjutan program ini di Rumah Dinas Walikota Banjarmasin, Rabu (14/8/2024).

Tahap pertama dari pengerjaan proyek ini pun akan berfokus pada kawasan Sungai Veteran, dimulai dari Klenteng Soetji Nurani hingga ke Jalan Simpang Ulin.

Untuk tahapan ini, dikatakannya dana yang digelontorkan mencapai Rp 268 miliar.

BACA JUGA: Normalisasi Sungai Veteran Akan Dilanjutkan Dengan Pembebasan Lahan

Kemudian disinggung terkait tentang kabar adanya lahan yang belum dibebaskan di kawasan tersebut. Eddy mengungkapkan hal ini tidak akan menjadi masalah. “Proyek bisa dimulai dari area yang lahannya sudah dibebaskan terlebih dahulu,” ungkapnya.

Sementara itu, Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina mengakui, masih ada beberapa lahan yang belum dibebaskan. Meliputi kawasan lahan di Klenteng Soetji Nurani dan Taher Square. “Sebenarnya, secara keseluruhan lahan sudah dibebaskan. Hanya tinggal dua lahan itu yang tersisa,” ujarnya.

“Tapi, kami berkomitmen untuk menyelesaikan pembebasan lahan itu tahun ini,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan, bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemilik lahan. Dimana dilanjutkannya bahwa proyek ini untuk kepentingan bersama.

BACA LAGI: Usung Balingai, Walikota Ibnu Sina Sebut Normalisasi Sungai Veteran dan A Yani Dilanjutkan

Disinggung mengenai kabar belum adanya ketidakcocokan harga yang membuat pembebasan lahan belum bisa dilakukan, Ibnu hanya menyatakan bahwa harga yang ditawarkan sudah sesuai dengan perhitungan appraisal.

“Kami tidak mungkin menawarkan harga di atas nilai appraisal. Dan tujuannya adalah agar tidak ada pihak yang dirugikan,” katanya.

Lebih jauh, Ibnu mengaku bakal terus berkoordinasi dengan pemilik lahan. “Doakan saja, mudah-mudahan pemilik lahan setuju dengan harga yang ditawarkan,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Fery
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.