Angka Prevalensi Stunting Turun, Wabup Tabalong Sebut Penanganannya Butuh Dukungan Seluruh SKPD

0

FOKUS penanganan kasus stunting di Kabupaten Tabalong, Wakil Bupati  H Mawardi menginstruksikan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) turut mendukung dalam mengatasinya.

STUNTING merupakan gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi atau dulu disebut gizi buruk. Dampaknya dalam jangka pendek menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme dan pertumbuhan fisik pada anak.

“Dalam penanganan kasus stunting ini menjadi tanggung jawab bersama, baik itu pemerintah maupun masyarakat  Semua pihak harus berkomitmen untuk turut dalam penanganannya kasus stunting ini, ” ucap Mawardi saat membuka Diseminasi Audit Kasus Stuning di Aston Tanjung City Hotel, Mabu’un, Tanjung, Rabu (23/8/2023)

Menurut dia, kasus stunting ini penanganannya merupakan lintas program dan lintas sektor mitra yang membutuhkan komitmen dalam upaya penanganannya.

BACA : Percepat Penanganan Stunting, Gubernur Kalsel Raih Satyalancana Wira Karya

“Dengan penguatan deteksi dini dan intervensi yang tepat, baik intervensi spesifik maupun sensitif secara kolaborasi, kejadian stunting ini dapat dicegah,” katanya.

Masih menurut Mawardi, audit kasus stunting ini merupakan kegiatan prioritas pada rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting.

“Dengan dilakukan secara berkesinambungan sehingga intervensi atau pencegahannya dapat segera dilakukan. Adanya audit serta evaluasi ini, kasus yang ada tidak semakin memburuk atau penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus serupa,” cetusnya.

BACA JUGA : Rakerda Program Bangga Kencana, Gubernur Kalsel Ajak Semua Bergerak Turunkan Angka Stunting

Mawardi mengingatkan agar kasus stuting tidak berulang di satu wilayah yang bertujuan untuk mencari penyebab terjadinya kasus stunting sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa.

“Kami berharap rencana tindak lanjut dan rekomendasi dari hasil audit kasus stunting dilaksanakan sesuai tanggung jawab dan kewenangan masing-masing,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tabalong dr Taufiqurrahman Hamdie mengatakan saat ini angka prevalensi stunting Tabalong turun, yang sebelumnya berada pada angka 7,8 kini berada di angka 7,2.

“Keberhasilan ini tak lepas dari peran serta masyarakat dalam upaya menekan angka stunting,” ujarnya.

BACA JUGA : Komitmen Bersama Turunkan Angka Stunting di Banua, BKKBN Gelar RAN PASTI

Guna mewujudkan Kabupaten Tabalong bebas stunting, Taufiqurrahman mengatakan perlu melibatkan semua sektor termasuk masyarakat dengan menerapkan pola asuh yang tepat pada anak.

Hal ini mengingat pola asuh dan perilaku masyarakat sangat menentukan tumbuh kembang anak dan melahirkan anak yang sehat.

“Karena saat ini kasus stunting juga ditemukan keluarga dengan perekonomian dan tingkat pendidikan yang tinggi,” ucap Taufiqurrahman.

Menurut dia, tanggung kasus stunting ini tidak hanya pada satu sektor dan tidak hanya pada pemerintah, namun pada semua lini.(jejakrekam)

Penulis Herry Yusminda
Editor Siti Nurdianti

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.