Berbagai Produk Olahan Tangan Serba Motif Sasirangan Tersaji di BSF ke-7 2023

0

BERBIAYA Rp 1,5 miliar untuk menghelat Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) ke-7 tahun 2023 dipusatkan di kawasan Menara Pandang, Jalan Piere Tendean, Banjarmasin, beberapa stand menyuguhkan aneka produk kerajinan tangan bermotif kain sasirangan.

MEMASUKI hari kedua BSF ke-7, para pengunjung mendatangi 16 stand yang ada di tenda roder dan 36 tenda sarnafil. Berbagai produk kerajinan tangan dari cenderamata, kain, tas, pernak-pernik lainnya hingga setelan baju disajikan. Meski kain sasirangan menjadi primadona, dalam BSF juga yang menyediakan 83 stand juga menjual aneka kain batik khas Nusantara lain, di samping kuliner.

Najib, misalkan pengrajin sasirangan asal Martapura, Kabupaten Banjar ini juga memanfaatkan even BSF ke-7 untuk menjajal aneka produk kain yang diolah dari rumah industrinya.

“Kami membuat kain sasirangan ini secara rutin karena dibina langsung oleh Dekranasda Provinsi Kalsel. Usaha pembuatan kain sasirangan ini merupakan usaha keluarga sejak kakek hingga generasi sekarang,” kata Najib kepada jejakrekam.com, Sabtu (11/3/2023).

BACA : Berbiaya Rp 1,5 Miliar, Banjarmasin Sasirangan Festival Ditarget Masuk Even Berskala Nasional

Dengan adanya pembinaan dari Dekranasda Provinsi Kalsel, Najib mengaku sangat terbantu dalam meningkatkan kualitas kain sasirangan serta membikin berbagai produk turunannya.

“Kami juga bisa ikut festival, pameran dan lainnya baik berskala lokal, regional hingga nasional. Bahkan, pernah ikut pameran produk UMKM di Jakarta,” ucap Najib.

BACA JUGA : Puluhan Pelaku UMKM Ikuti Festival Sasirangan di Balai Kota Banjarmasin   

Dia mengakui dampak pandemi Covid-19 selama 2 tahun lalu, sangat terasa terutama pada pemasaran produk kain sasirangan. “Usaha kami sempat terpuruk. Namun, begitu memasuki masa new normal dan kini pasca pandemi Covid-19, keadaan usaha keluarga mulai membaik, apalagi cukup rutin ada pameran produk kerajinan sasirangan diikutkan seperti pada BSF ke-7 kali ini di Banjarmasin,” kata Najib.

Dia juga menyesalkan ternyata BSF ke-7 justru hanya berlangsung 3 hari. Padahal, menurut Najib, sepatutnya bisa digelar dalam waktu cukup lama seperti sepekan, sehingga produk yang dijual bisa laku terbeli baik secara langsung maupun online dari para pengunjung.

BACA JUGA : Dihelat 3 Hari, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina Sebut BSF sebagai Hari Raya Sasirangan

Ayunda, salah satu panitia BSF ke-7 tahun 2023 mengungkapkan selain tenda redor dan sarnafil yang disediakan, sedikitnya ada 140 pelaku UMKM yang mengikuti even kali ini.

“Mereka berasal dari para pengrajin dan pelaku UMKM di 13 kabupaten dan kota di Kalsel. Makanya, produk yang dijual dan dipamerkan dalam BSF ini sangat beragam, bukan hanya kain sasirangan. Ada pula cenderamata, tas bermotif kain sasirangan, batu permata, kuliner dan lainnya yang merupakan produk unggulan peserta BSF,” tuturnya.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.