Tim Verifikator Nasional Lomba Pangan Aman Sambangi Desa Karang Bunga

0

DIDAMPINGI Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Kuala (Batola) H Zulkifli Yadi Noor, tim verifikasi lomba Pangan Aman (PAMAN) tingkat Nasional, mengunjungi Desa Karang Bunga, Kecamatan Mandastana, Kamis (9/3/2023).

EMPAT orang tim verifikator yakni Fausta Maria Rochmawati dari Kementrian Desa PDTT, Indriemayatie Asri Ganie, dan Dewintha Syandi khairunnisa dari BPOM RI, serta Leonard Duma selaku Kepala BPOM Banjarmasin yang melakukan verifikasi lomba Pangan Aman tingkat nasional.

Selain Sekda, Asisten 2 Suyud Sugiono dan sejumlah Kepala SKPD mulai dari Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas DPPKB P3A, Sekretaris Dinas Pendidikan, Camat Mandastana, Kepala Puskesmas Mandastana dan Kepala Desa Karang Bunga, turut serta mendampingi tim verifikator saat melakukan penilaian pada sejumlah titik.

BACA: Harjad ke-63, Paman Birin Ingatkan Batola Tetap Pertahankan Lumbung Pangan Kalsel

Dalam sambutannya, H Zulkifli Yadi Noor menyampaikan ucapan selamat datang kepada tim verifikator. “Menjadi suatu kebanggaan, daerah kami terpilih menjadi lokasi penilaian,” ungkap mantan Kepala Dinas Pertanian Batola ini.

Sekda juga menyampaikan bahwa dengan adanya penilaian ini, menjadi awareness baru bahwa seharusnya dalam pembinaan harus dilakukan secara komprehensif. “Kita harap Desa Karang Bunga dapat juara dalam penilaian PAMAN dan mengangkat status Desa Karang Bunga menjadi desa mandiri, ” harap Sekda.

Seperti Diketahui, Desa Karang Bunga menjadi desa satu-satunya yang mendapat penilaian di Kalimantan Selatan dalam lomba PAMAN tingkat Nasional ini.
Verifikasi lapangan sendiri merupakan tahapan akhir seleksi Desa Pangan Aman tingkat nasional, setelah tahapan administrasi dan wawancara yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Tim juri melakukan verifikasi penerapan keamanan pangan untuk komunitas kantin sekolah, Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP), ibu rumah tangga, pelaku usaha pangan siap saji, dan ritel/warung. Mulai kantin dan kondisi Sekolah Dasar Karang Bunga, proses dan sanitasi UKM masyarakat, maupun warung yang menjadi ruang pajang produk UKM. Selain itu kondisi pertanian, dan Pamsimas yang ada tidak luput pula menjadi objek penilaian.

Fausta Maria Rochmawati mewakili tim verifikator menyampaikan, bahwa salah satu prioritas pemerintah saat ini adalah program percepatan penurunan stunting. Indonesia mempunyai target menurunkan stunting pada tahun 2024 menjadi 14 persen.

“Kita semua perlu bersama-sama mendukung target pemerintah ini dalam rangka pembangunan berkelanjutan di Indonesia yaitu menyiapkan SDM yang unggul dan berdaya saing,” ungkapnya.

BACA JUGA: Ancaman Krisis Pangan 2023 di Depan Mata, Harga Beras Terus Melonjak Naik

Disebutkannya, pembentukan SDM berkualitas harus diupayakan sejak dini, salah satunya dengan memberikan asupan pangan yang aman dan bergizi. Program ini sendiri adalah bentuk intervensi keamanan pangan kepada komunitas masyarakat, pelaku usaha dan sekolah, agar menjadi masyarakat mandiri dalam hal keamanan pangan.

“Intervensi harus dilakukan melalui sisi supply yaitu melalui kegiatan pembinaan pelaku usaha pangan baik produsen maupun ritel yang ada di desa dan sisi demand,” jelasnya.

Rochmawati berharap strategi dua arah ini diharapkan efektif membangun kemandirian masyarakat dan pelaku usaha dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangan aman, bermutu dan bergizi.

Adapun desa-desa yang masuk nominator 10 besar Lomba Desa Pangan Aman Tingkat Nasional ini adalah Kelurahan Jerukwudel – DIY, Kelurahan Pancoran–DKI Jakarta, Desa Randusari–Jawa Tengah, Desa Tanjung Lay–Kalimantan Barat, Desa Tengin Baru–Kalimantan Timur, Desa Karang Bunga–Kalimantan Selatan, Desa Mekong–Riau, Kelurahan Galung Maloang–Sulawesi Selatan, Desa Maelang–Sulawesi Utara dan Desa Lubuk Cuik–Sumatera Selatan.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.