Jelang PSU, FKUB Kalsel Minta Masyarakat Mengedepankan Kamtibmas

0

JELANG Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 7 Kecamatan, yang tersebar di Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin pada 9 Juni mendatang. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) meminta masyarakat tidak terprovokasi, dengan aksi-aksi yang dimunculkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab

HAL tersebut disampaikan pengurus FKUB Kalsel dan Kabupaten Banjar, saat Sosialiasi Regulasi Pendirian Rumah Ibadah Modern di Aula MAN 4 Kabupaten Banjar kepada para penyuluh agama, Senin (7/6/2021).

Disaat yang sama Pengurus FKUB juga menyatakan dukungan terhadap PSU yang demokratis dan mengedepankan Kamtibmas.

BACA: 2.628 Personel Gabungan Siap Amankan PSU dan Harus Netral

Ketua FKUB Kalsel, DR H Mirhan MAg saat ditemui disela kegiatan meminta semua pihak untuk dapat menjaga keamanan dan ketertiban jelang PSU. Menurutnya jangan sampai PSU ini menimbulkan perpecahan dan konflik di tengah masyarakat.

“Kami harap saat PSU nanti masyarakat dapat menjaga kerukunan, keamanan dan kedamaian. Jangan sampai terjadi konflik,” ucapnya.

Ia pun berharap kondisi damai dan rukun ini dapat terjaga jelang, saat hingga setelah PSU ini berlangsung.

Ditambahkannya bahwa FKUB Kalsel mengajak masyarakat untuk hadir di TPS pada waktu pencoblosan nanti. Karena menurutnya memilih seorang pemimpin itu adalah hal yang dianjurkan oleh agama.

“Memilih pemimpin itu dianjurkan oleh agama. Untuk itu mari kita datang ke TPS untuk memberikan hak suara kita meski kita belum mendapatkan undangan. Siapa tahu dengan membawa identitas diri (eKTP), kita dapat memberikan hak suara karena nama kita sudah terdata,” paparnya.

BACA JUGA: Komisi I Dukung Program FKUB Jadi Skala Prioritas di Kalsel

Sementara itu perwakilan FKUB Kabupaten Banjar, Mawardi Abbas meminta masyarakat untuk menjaga kerukunan selama PSU, khususnya di Kabupaten Banjar. Diketahui, di wilayah ini terdapat 5 Kecamatan yang melaksanakan PSU.

Ia menyebutkan sejak dulu Kabupaten Banjar memiliki jargon ‘BERIMAN’ yang kepanjangannya Bersih, Indah, Aman dan Nyaman. Untuk itu ia meminta jargon itu dijadikan pedoman agar masyarakat bisa tertib, aman dan nyaman di saat PSU, supaya kehidupan bisa benar-benar rukun diantara para pendukung, masyarakat dan kedua calon.

Secara khusus, mantan Wakil Bupati Kabupaten Banjar tersebut meminta kepada kedua pasangan calon agar dapat menciptakan situasi aman dan tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.

“Agar masyarakat tidak takut dan resah untuk mau datang memberikan hak suaranya ke TPS,” harapnya.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.