Kabar Gembira, Jembatan Sungai Salim Astambul Sebentar Lagi Rampung
AKTIVITAS penggantian Jembatan Sungai Salim, Astambul, Kabupaten Banjar yang sempat putus akibat terjangan banjir besar pada Januari 2021, kini hampir rampung. Ditarget pada akhir April atau Mei nanti, sudah bisa dibuka bagi publik.
ANGGOTA DPR RI asal Fraksi PPP, Syaifullah Tamliha mengaku bersyukur dengan perbaikan jalan dan jembatan nasional yang rusak akibat banjir, telah hampir dirampungkan pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan.
Bahkan, politisi Senayan ini tergolong aktif dengan menemui langsung Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, menyerahkan usulan perbaikan jalan dan jembatan yang putus akibat banjir. Termasuk, Jembatan Sungai Salim, Astambul, Kabupaten Banjar.
“Infrastruktur baik jalan dan jembatan nasional menjadi tanggungjawab saya sebagai anggota DPR RI. Termasuk, jembatan yang putus di Mataraman, Kabupaten Banjar yang merupakan daerah pemilihan saya,” ucap Syaifullah Tamliha dalam akun facebooknya, dikutip jejakrekam.com, Senin (19/4/2021).
Ketua DPP PPP ini mengucapkan terima kasih kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Penjabat Gubernur Kalsel Safrizal ZA atas kerjasamanya, sehingga aktivitas lalu lintas dari Hulu Sungai, Kalteng, dan Kaltim ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan bisa kembali normal seperti sedia kala. “Semoga ini menjadi amal jariyah bagi kita semua,” ucap Syaifulah Tamliha.
BACA : Realisasi Fisik Pembangunan Jembatan Sungai Salim Capai 98 Persen
Untuk diketahui, terjangan banjir di Kalsel merobohkan beberapa jembatan pada pertengahan Januari 2021 lalu. Di antaranya, Jembatan Tabunio II dan Jembatan Sungai Salim, hingga dipasang jembatan bailey agar akses transportasi publik bisa terkoneksi kembali.
Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan menggarap penggantian jembatan dalam tempo waktu hampir tiga bulan. Di sisi jembatan yang putus pun dibangun jembatan sementara (detour) untuk pengalihan arus lalu lintas, hingga aktivitas konstruksi jembatan permanen pada Jembatan Tabunio II dan Jembatan Sungai Salim bisa berlangsung aman.
Kepala BPJN Kalimantan Selatan, Syauqi Kamal pun mengatakan sebelum dua jembatan permanen itu rampung, maka kendaraan yang boleh melintas di jembatan detour Sungai Salim dibatasi beban maksimal hanya 10 ton. Sedangkan, jembatan detour Tabunio II dibatasi di bawah 30 ton.
Sebagai informasi, Jembatan Sungai Salim yang berada di perbatasan Kecamatan Astambul-Mataraman, Kabupaten Banjar merupakan akses utama lalu lintas jalan nasional penghubung antara Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
BACA JUGA : Dianggarkan Rp 97 Miliar, Ruas Jalan Margasari-Marabahan Segera Digarap Akhir April
Penggantian Jembatan Sungai Salim akan menggunakan jembatan rangka baja kelas A dengan bentang 45 meter. Sementara untuk Jembatan Tabunio II di Kecamatan Pabahayan, Tanah Laut akan menggunakan jembatan rangka baja tipe A dengan bentang 50 meter.
Senada itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel HM Rosehan Noor Bachri pun berharap agar target rampung pada akhir April 2021 untuk Jembatan Sungai Salim, bisa terpenuhi. Sebab, menurut dia, selama ini aktivitas lalu lintas untuk pengangkutan barang dan orang terbatas di jembatan darurat.
“Padahal, kondisi di ruas jalan nasional Hulu Sungai itu sangat padat, makanya jika Jembatan Sungai Salim bisa rampung cepat, maka aktivitas lalu lintas bisa kembali normal,” kata politisi PDI Perjuangan ini.(jejakrekam)
Pencarian populer:Jembatjan sungai salim