Dianggarkan Rp 97 Miliar, Ruas Jalan Margasari-Marabahan Segera Digarap Akhir April
PENINGKATAN ruas jalan Trans Kalimantan menghubungkan Margasari-Marabahan, tepatnya di Desa Margasari Hilir dan Desa Sungai Puting Kecamatan Candi Laras Utara (CLU), Kabupaten Tapin, segera digarap.
INI setelah, Komisi III DPRD Kalimantan Selatan meninjau proyek jalan nasional yang dikerjakan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Selatan. Ruas jalan ini jika mulus dan lancar, akan menjadi jalur alternatif bagi warga Hulu Sungai (Banua Anam) menuju ke Marabahan dan Banjarmasin.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel, HM Rosehan Noor Bachri pun berharap agar proyek jalan yang dikerjakan dengan sistem tahun jamak itu bisa segera rampung. Informasi berdasar dari keterangan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Selatan, proyek multiyear bersumber dari APBN Pos Kementerian PUPR itu mencapai Rp 97 miliar.
Proyek itu sudah dilelang, dan bisa diketahui pemenang tender untuk menggarap proyek puluhan miliar itu diketahui pada akhir April 2021 ini. Saat ini, kondisi jalan nasional ini masih berupa hamparan tanah merah, yang belum ada pengerasan batu krikil dan dilapisi aspal.
“Ya, semoga dalam dua tahun ini, akses Jalan Margasari-Marabahan yang menghubungkan ke ibukota Kalsel, Banjarmasin bisa lancar. Kami komitmen untuk mengawal proyek ini karena menyangkut kepentingan publik,” ucap HM Rosehan NB kepada jejakrekam.com, Minggu (18/4/2021).
BACA : Jalan Provinsi Marabahan-Margasari Tak Jadi Diblokir, Sengketa Lahan Pemkab Tapin-Warga Melunak
Ia mengakui akses Jalan Margasari-Marabahan menjadi pilihan, akibat putusnya Jembatan Sungai Salim, Astambul, Kabupaten Banjar diterjang banjir pada Januari 2021 lalu, juga hampir rampung. Direncanakan pada akhir April 2021 ini, bisa digunakan untuk kelancaran arus lalu lintas dari arah Hulu Sungai ke Banjarmasin atau sebaliknya.
Mantan Wakil Gubernur Kalsel ini mengatakan jika ruas Jalan Margasari-Marabahan ini bisa digarap cepat dan rampung, maka banyak jalur penghubung bagi warga Banua. Tak hanya itu, Rosehan pun mengaku miris dengan kondisi ruas Jalan Rantau Badauh yang rusak parah akibat dilintasi truk pengangkut semen. Kondisi jalan yang tak sesuai kelasnya itu, akhirnya rusak parah.
“Ini juga harus jadi perhatian dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten, karena ruas jalan di Rantau Badauh ini sangat vital bagi warga Batola menuju ke Banjarmasin,” kata Rosehan.
Menurut dia, selama ini, tak hanya jadi jalur transportasi orang dan barang, jalur-jalur jalan itu juga digunakan untuk keperluan lain. “Ya, seperti haul Abah Guru Sekumpul semoga bisa terlaksana pada tahun depan. Tentu jika jalan ini mulus, maka banyak jalur yang bisa dilewati warga Kalsel,” ucap Rosehan.
BACA JUGA : Dilintasi Truk besar, Ruas Jalan Sungai Gampa Terimbas Kemacetan Parah Handil Bakti
Untuk diketahui, ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Tapin dan Barito Kuala ini juga terkoneksi lewat Jembatan Sei Puting (Margasari) yang digarap pada 2017 menelan dana Rp 189 miliar, bersumber dari dana CSR perusahaan tambang.
Berdasar pengalaman Khairiadi Asa, warga Batola yang juga mantan komisioner KPU Batola, kondisi Jembatan Margasari perlu diperhatikan karena rawan kecelakaan, jalan menuju jembatan tidak landai. Termasuk, tidak ada pagar pengaman di kawasan areal jembatan tersebut.
“Sudah sering terjadi kecelakaan baik roda empat maupun roda dua. Bahkan, dikabarkan sudah menelan korban jiwa. Ini juga harus mendapat perhatian,” ucapnya.(jejakrekam)
Pencarian populer:Jalan Margasari,jalan margasari marabahan terbari