Libatkan Ratusan Anak Yatim, Komunitas Sayangi Sesama Bakal Gelar Gebyar 10 Muharram

0

KOMUNITAS Sayangi Sesama (KS2) bakal menggelar Gebyar 10 Muharaam 1442 Hiriah. Kegiatan ini melibatkan sedikitnya 200 anak yatim dari berbagai desa di Kecamatan Haruai, Tabalong, Kalimantan Selatan

SAAT ini masih dalam pematangan. Kegiatan Insya Allah akan dihelat 29 Agustus 2020 di Batu Pulut Desa Nawin Kecamatan Haruai,” beber Ketua Panitia Pelaksana, Hayatun Nufus, Selasa (18/8)

Menurut Hayatun, kegiatan ini merupakan momentum bagi umat untuk menyantuni anak yatim dan piatu. Ada tradisi mengusap kepala anak yatim di bulan Muharram yang semangatnya adalah menghidupkan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini semacam aktualisasi konkrit kepada yatim agar merek bertumbuh sejajar dengan anak bangsa lainnya.

BACA JUGA: Kapolda Kalsel Serahkan Penghargaan Pemenang Lomba KTB Dan Gerak Jalan

Panitia membuka slot peluang umat buat terlibat memberikan santunan kepada para yatim. Satu slot sepatu dan paket peralatan sekolah senilai seratus ribu rupiah per slotnya.

“Karena anak yatimnya 200, maka kita berikan slot kepada umat untuk berinvestasi kepada yatim dalam menimba ilmu yang bermanfaat. Silakan berdonasi langsung kepada nomor rekening Pantia di KS2,” jelas Hayatun Nufus.

Para tamu nanti berkesempatan untuk mengusap kepala anak yatim. Mengusap kepala anak yatim dengan kasih sayang merupakan sunah Rasulullah, agar kehidupan Allah melimpahkan sjumlah kebaikan pada setiap helai rembut yang desentuh.

BACA JUGA: Lukai Hati Nakes, IDI Kalsel Suarakan Tuntutan Terhadap Anji dan Hadi Pranoto

Sementara, Ketua KS2, Erlina Effendi Ilas mengatakan, nasib dan masa depan anak yatim ada di tangan umat. Pemerintah pun dikatakan tidak dapat berlepas diri. Bagaimana pun pemerintah adalah penjelmaan organisasi formal umat, dapat menjadi garda depan mengawal agar para yatim dapat memiliki kesempatan maju dengan anak-anak lainnya.

“Ini kegiatan umat, kegiatan yang menjadi bagian mendukung tugas-tugas pemerintah. Karena itu, mari kita keroyokan mengambil keberkahan sekaligus menghidupkan nilai-nilai tradisi yang bersendikan kebaikan dan kemaslahatan,” ajak Erlina Effendi Ilas. (jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.