Bangun budaya literasi, Banjarmasin gelar Book Fair 2019

0

DISPERSIPDA Banjarmasin menggelar Book Fair, 2-6 Oktober 2019 di Siring Menara Pandang, Jalan Piere Tendean. Berbagai genre buku, mulai dari novel, pendidikan, hingga buku-buku motivasi dipamerkan untuk mendorong minat baca masyarakat Banjarmasin. Tak hanya untuk anak-anak, buku yang disediakan juga cocok dinikmati segala usia.

PENGUNJUNG diberikan penawaran menarik berupa diskon buku hingga 40 persen, undian tabungan haji, dan voucher belanja buku.

Walikota Banjarmasin Ibnu Sina menegaskan, membaca adalah perintah Allah dan sangat mendasar sekali bagi kehidupan manusia. “Ketika kita ingin maju dan terampil maka kita harus rajin membaca, baik membaca buku maupun tanda- zaman,” ujarnya, Rabu (2/10/2019).

Ia meminta agar masyarakat Banjarmasin terus mempertahankan budaya membaca. “Saya kira, membaca ini dari kecil, besar, bahkan tua. Budaya membaca itu harus kita pertahankan,” katanya.

Komitmen Pemkot Banjarmasin dalan menunjang referensi baca bagi masyarakat ialah mendukung penerbitan buku-buku baru dan menyuplainya ke sekolah-sekolah. “Komitmen pemerintah kota adalah setiap hari jadi, kita selalu launching buku,” ucapnya.

Contohnya, pada saat Hari Jadi ke-493 Banjarmasin yang dirayakan pada September lalu, Pemkot Banjarmasin meluncurkan buku sejarah berjudul Sahang Banjarmasin garapan Mansyur dkk.

Ibnu berharap upaya penyediaan referensi buku tersebut dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat maupun para pelajar di sekolah tentang Kota Banjarmasin di masa lampau, kini, dan yang akan datang. Dengan begitu, masyarakat pun akan melek dan peka dengan tanda-tanda zaman.

“Kalau kalimantan jadi ibukota negara, posisi Banjarmasin sangat penting sebagai penyangga ibukota negara. Ke depannya kita seperti apa? Anak-anak kita harus bisa membaca zaman,” pungkasnya.

Senada dengan Ibnu Sina, Ketua Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Banjarmasin H Ahmad Husaini berharap agar book fair ini dapat terus berlanjut ke depannya. “Mudahan kegiatan seperti ini bisa tetap dipertahankan karena ini adalah bagian dari literasi,” ucapnya.

Ia pun berharap semoga menjadi agenda tahunan semakin hari semakin besar.

Book Fair 2019 ini juga dimeriahkan dengan acara bedah buku karya Miranda Seftiana dan Avesina berjudul Jendela Seribu Sungai.(jejakrekam)

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.