Lama Tak Turun Hujan, Sawah di Desa Sungai Batang Alami Kekeringan

0

PULUHAN hektare sawah milik petani di Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, mengalami kekeringan. Para petani pun terpaksa memompa air dari Sungai Martapura untuk mengaliri sawah yang telah retak-retak, akibat diterpa terik mentari di musim kemarau.

TERHITUNG sudah berbulan-bulan, tidak turun hujan dan mengakibatkan kekeringan. Jika terus berlangsung lama, dikhawatirkan puluhan hektare tanaman padi yang sudah mulai berbuah, terancam gagal panen.

Guna menghadapi kekeringan ini, para petani di Desa Sungai Batang terpaksa memompa air dari Sungai Martapura. Hal ini, menurut Ilham (62 tahun) salah seorang petani, akibat surutnya air di irigasi dan tidak berfungsi di beberapa tahun terakhir ini.

“Itu saluran irigasi rusak dan lagi pula tidak bisa mengairi sawah kami yang mengalami kekeringan,” ucap Ilham kepada jejakrekam.com, Kamis (29/8/2019).

Kakek yang hanya punya lahan pertanian sekitar satu hektare ini menyatakan, kelompok tani di Desa Sungai Batang terpaksa mengambil air dari Sungai Martapura untuk mengairi sawah mereka. Ada 30 mesin pompa air bantuan Pemkab Banjar digunakan untuk mengambil air dari  sungai untuk membasahi areal persawahan.

“Kami menggunakan pompa air dengan diameter 6 inchi. Biasanya kami dalam sepekan satu kali mengambil air dari Sungai Martapura. Ada biaya tambahan, yakni BBM jenis solar, biasa satu liter bisa menghidupkan mesin pompa selama satu jam dan rata -rata dipakai selama lima jam,” ujar Ilham.

Ia mengungkapkan, sejak Mei sampai sekarang, belum ada tanda-tanda hujan bakal turun, ditambah cuaca juga sangat panas di musim kemarau ini, sehingga bisa berdampak bagi padi yang telah berisi akan kering isi berasnya, jika terus kekurangan air.

“Alhamdulillah, masih ada pompa air yang bisa kami pakai secara bergantian untuk mengatasi kekeringan ini,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Syahminan
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.