Mengejar Rupiah hingga ke Martapura, Remaja Penyemir Sepatu Bercita-cita Jadi Polisi

0

MASIH belia namun sudah menjadi tulang punggung keluarga. Tak hanya ingin hanya berpangku tangan, memelas belas kasihan. Muhammad Silman, remaja yang kini menginjak usia 18 tahun, terpaksa putus sekolah demi mengais rezeki halal dengan menawarkan jasa sebagai penyemir sepatu keliling.

DEMI asap dapur keluarga bisa mengepul, remaja yang tinggal di Kelayan A Gang Setuju, Banjarmasin, menjemput rezeki rela menuju tempat yang jauh. Tepatnya di Martapura, ibukota Kabupaten Banjar yang berjarak puluhan kilometer dari Banjarmasin.

Apa yang dilakoni Silman, menghabiskan masa remaja untuk mengumpulkan lembar rupiah dari jasanya sebagai penyemir sepatu. Dia ingin mendapat rezeki yang halal dan bisa membantu ekonomi keluarga besarnya.

Dengan naik taksi dari Terminal Km 6 Banjarmasin menuju Martapura, Silman pun menawarkan jasa semir sepatu berkeliling dari satu kantor ke kantor lainnya. Sejak pagi, Silman dengan peralatan semirnya, menyasar para pegawai negeri sipil atau siapa saja yang bisa menggunakan jasanya. Dengan cekatan, sepatu kulit para pelanggan pun mengkilat, lembar rupiah pun bisa dikantonginya.

BACA : Hanya Memungut Barang Rongsokan, Pemulung Ini Jadi Jutawan

Meski hanya tamatan sekolah dasar (SD), Silman tak pernah malu dengan pekerjaannya itu. Dalam memberi pelayanan, Silman tak mau mematok tarif. Sukarela, apa yang diberikan para pengguna jasa, Silman sudah bisa bersyukur atas rezeki halal itu.

“Saya tak minta tarif untuk sepasang sepatu yang selesai disemir. Sukarela saja, asal pelanggan puas,” kata Silman berbincang dengan jejakrekam.com, saat berada di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Martapura, Kamis (16/5/2019).

Dalam keadaan lapar dan dahaga karena tengah puasa, Silman pun telaten dari setiap bagian sepatu kulit yang disemirnya. Kebetulan para pelanggannya adalah para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Banjar.

BACA JUGA : Humanity Food Van Sapa TPA Basirih Banjarmasin

Ada satu keinginan Silman. Ia ingin bisa melanjutkan sekolah lagi, hingga bisa menuntaskan di bangku SMA. Dia pun bercita-cita ingin jadi seorang polisi, sehingga bisa membantu dan melayani warga dengan sepenuh hati.

Agar bisa mewujudkan asanya, Silman pun harus membagi penghasilanya. Sebagian untuk membantu ekonomi keluarganya. Separuhnya lagi ditabung, untuk bisa sekolah kejar paket B dan C, melanjutkan sekolahnya yang terputus.

“Sekarang ini, kalau tak punya ijazah sulit mencari pekerjaan. Kalau bisa tamat paket B dan C, saya memang ingin jadi polisi,” kata Silman.

BACA LAGI : Manusia Gerobak Marak, Kepala Satpol PP Banjarmasin Pastikan Segera Ditertibkan

Wilayah operasi pelayanan semir sepatu, ternyata tak hanya di Martapura. Menurut Silman, untuk menjemput rezeki di Banjarbaru dan Martapura dilakukan sepekan sekali. Sedangkan, hari-hari biasanya lebih difokuskan di Banjarmasin. “Sebab, kalau ke Martapura dan Banjarbaru, butuh ongkos. Harus naik taksi, jadi hanya seminggu sekali ke dua kota ini,” tutur Silman.

Dibandingkan di Banjarmasin, Silman mengaku sangat senang dengan keramahan warga Kota Martapura. Jauh lebih bersahabat dengan jasa penyemiran sepatu miliknya. “Kalau di Martapura, orangnya banyak yang ramah dan bersahabat. Jarang sekali ada penolakan untuk jasa menyemir sepatu. Kalau di Bajarmasin, banyak yang menolak,” ucap Silman, menghela nafas panjang.

BACA LAGI : Sarinah, Sebuah Potret Kemiskinan Kota Banjarmasin

Ia pun bersyukur saat bulan Ramadhan, ternyata rezekinya cukup melimpah. Setiap kali selesai menyemir sepatu para pelanggan, Silman bisa mengantongi uang cukup banyak untuk dibawa pulang.

“Mungkin karena berkah Ramadhan, banyak yang beramal. Semoga dengan rezeki dari menyemir sepatu ini, saya bisa merayakan lebaran bersama keluarga,” tutur Silman.(jejakrekam)

Penulis Syahminan
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.