Gaungkan Save Meratus, Dishut Kalsel dan FPPM Undang Grup Band Slank
GAUNG gerakan Save Meratus rupanya juga ingin diwujudkan Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalsel. Berbekal 36 titik geosite yang ditetapkan sebagai geopark di Pegunungan Meratus. Sertifikat geopark atau taman bumi telah diberikan Kementerian Lingkungan dan Kehutanan merupakan wilayah terpadu termasuk dalam kawasan perlindungan dan warisan geologi yang ada di Pegunungan Meratus.
KEPALA Dishut Provinsi Kalsel Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan 36 titik geosite yang menyajikan susunan geologi, biologi dan kebudayaan atau wisata alam akan terus dijaga.
“Begitu Pemprov Kalsle mendapat sertifikat geopark di 36 geosite yang ada di Pegunungan Meratus. Selanjutnya, kami akan mendeklarasikan Save Meratus dengan mengundang grup band Slank yang manggung di Kiram Park,” kata Kepala Dishut Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq kepada jejakrekam.com, Selasa (12/2/2019).
BACA : Terlarang di Era Belanda, Kini Pegunungan Meratus Terkepung Tambang
Menariknya, Hanif justru menyebut untuk pengembangan kawasan geopark itu akan dibantu sejumlah perusahaan tambang pemegang izin usaha pertambangan (IUP) dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B). “Untuk pelaksanaan deklarasi Save Meratus dilaksanakan Forum Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM),” ucap Hanif.
Menurut dia, saat ini di kawasan Pegunungan Meratus telah ditetapkan 36 geosite, sehingga untuk pengembangan dilakukan secara bertahap. Tahap awal pengembangan Mandiangin Geopark dan Kahung Geopark terlebih dulu.
Sementara itu, Ketua Forum PPM Dindin Makiudin memastikan pemberdayaan geosite yang termasuk dalam bagian dari geopark difokuskan agar bermanfaat bagi masyarakat sekitar. “Kami juga menjalin kerjasama dengan pihak terkait dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat yang telah menjaga lingkungan kawasan termasuk dalam geopark tersebut,” ucap Dindin Makiudin.
BACA JUGA : Geopark Nasional Meratus Ditetapkan, Walhi Kalsel: Lebih Baik Akui Wilayah Adat
Menurut dia, sangat penting bagi publik untuk mengetahui status geopark yang telah dikuatkan dengan sertifikat dari pemerintah pusat di kawasan Pegunungan Meratus. Dengan begitu, menurut dia, sosialisasi dan deklarasi ini bisa memacu semua pihak untuk melestarikan dan mengembangkan kawasan itu.
“Usai deklarasi Save Meratus yang digelar pada 24 Februari 2019 nanti, pukul 14.00-17.00 Wita. Untuk menarik perhatian publik, sengaja kami mengundang grup band Slank karena selama ini band musik ini terkenal dengan lagu-lagunya berisi isu-isu lingkungan demi mendeklarasikan dan menyosialisasikan keberadaan geopark yang ada di Pegunungan Meratus,” pungkas Dindin Makiudin.(jejakrekam)