Bawa Tumbler ke Sekolah, SMPN 4 Banjarmasin Dukung Gerakan Diet Plastik

0

GERAKAN 1000 tumbler untuk mengurangi sampah plastik atau diet plastik digaungkan Walikota Ibnu Sina. Bertajuk tumbler untuk kebaikan masa depan, 1000 sungai 1000 tumbler ini akan dipusatkan di Siring Patung Bekantan, Jalan Kapten Piere Tendean, Banjarmasin, Minggu (3/2/2019) besok.

TUMBLER adalah botol tempat minum yang bisa mengganti air kemasan dimuat dalam botol plastik atau gelas plastik, dituding sebagai penyumbang utama tingginya volume sampah di ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.

Bukan sekadar retorika, ternyata gerakan 1000 tumbler ini pun menyasar sekolah-sekolah. Salah satunya, SMP Negeri 4 Banjarmasin. Sekolah terletak di Jalan Teluk Tiram Darat Nomor 04 RT 10 Kelurahan Teluk Triram, turut mewajibkan para siswa dan dewan guru untuk membawa tumbler ke sekolah setiap hari.

Kepala SMPN 4 Banjarmasin, Syahrida mengatakan program 1000 tumbler ini sangat membantu mengurangi sampah plastik di sekolah.

“Bayangkan saja, di sini ada sekitar 900 lebih siswa, kalau mereka berbelanja ke kantin atau warung, membawa sampah plastik seperti botol plastik, gelas plastik serta kantong kresek, berapa volume sampah yang ada di sekolah ini,” kata Syahrida kepada jejakrekam.com, Sabtu (2/2/2019).

BACA :  Diet Kantong Plastik, Pemkot Banjarmasin Gulirkan Penggunaan Bakul

Untuk itu, menurut dia, pihak sekolah pun mewajibkan agar siswa mengganti wadah minum dengan tumbler, demi mengurangi penggunaan botol atau gelas plastik terkadang dibuang sembarangan.

“Saat jam istirahat, siswa bisa meminum air yang dibawa dengan tumbler. Tidak lagi membawa botol air mineral atau sejenisnya ke sekolah,” ucap Syahrida.

Ia berharap dengan penanaman kesadaran sejak dini, para siswa akan terbiasa untuk pola hidup sehat dan bersih, serta tidak membuang sampah sembarangan.

Siswi kelas VIII SMP Negeri 3 Banjarmasin, R Dwi Halfari mendukung gerakan 1000 tumbler itu, sehingga setiap hari dirinya membawa botol air minum sebagai bekal ke sekolah.

“Saya juga bisa menghemat beli air mineral untuk dibawa ke sekolah. Selain itu, sampah botol dan gelas plastik di sekolah juga berkurang,” katanya.

BACA JUGA :  Pelarangan Kresek di Pasar Tradisional Diprotes Pedagang Kantong Plastik

Menurut Dwi Halfari, tiap hari saat piket membersihkan kelas, seringkali sampah gelas dan botol plastik selalu ada. Dengan diganti tumbler, sampah plastik pun berkurang di sekolah.

“Kami juga dimotivasi bila bersih, akan mendapat hadiah berupa tumbler. Ya, lumayan untuk koleksi dan bisa gonta-ganti tumbler tiap hari,” imbuhnya.(jejakrekam)

 

Penulis Sirajuddin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.