Foto : Didi GS
KERUSAKAN badan jalan di wilayah Kalimantan Selatan, sangat tinggi. Ini dikarenakan kendaraan yang melintasinya melebihi tonase yang ditentukan, meski sudah aturan pelarangan termuat dalam peraturan daerah (perda).
KEPALA Satuan KerjaWilayah Kalsel I Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XI Banjarmasin Syahriliansyah mengakui beberapa titik di jalan nasional di daerah Pelaihari, Asam-asam, Kintap, Sungai Danau hingga ke Batulicin, saat ini mengalami kerusakan, sehingga banyak dikeluhkan warga.
“Kalsel ini jalannya kelas tiga dengan kemampuan maksimal kendaraan melintas hanya 8 ton. Tapi saat ini, banyak kendaraan melintasinya melebihi dari ketentuan itu, sehingga jalan cepat rusak,” ucap Syahriliansyah kepada jejakrekam.com, Sabtu (26/1/2019).
Ia menyebut salah satunya ruas jalan yang rusak parah berada daerah Angsana. “Tapi jalan itu pada akhir tahun lalu sudah kami perbaiki dengan cara penimbunan batu koral campur pasir (basecourse),” bebernya.
BACA : Oprit dan Pagar Jembatan Sungai Alalak II Rusak Membahayakan Pengguna Jalan
Ditambahkannya, pada 2019 ini, kawasan itu akan mendapat jatah perbaikan dengan panjang 1,9 kilometer.
“Kawasan yang rusak itu, akan dirigid pavement (pengerasan jalan menggunakan beton sebagai bahan utamanya) sepanjang 200 meter, sedangkan sisanya sepanjang 1,7 kilometer rekonstruksi jalan dengan pengerasan aspal,” bebernya.
Selain itu, lanjut Syahril, juga akan dilakukan rehabilitasi jalan dengan lokasi segmental dan pemeliharaan rutin jalan, dengan total panjang sekitar 140 kilometer dari Asam-Asam hingga Batulicin.
“Jalan itu rusak akibat hujan dan juga sering dilanda banjir apabila debit air sungai naik, serta kendaraan yang lewat melebihi tonase,” kata Iril, sapaan akrabnya.
“Jika sudah dilakukan rigid pavement, para sopir agar memperhatikannya dan tidak lagi menyalahi aturan agar jalan tidak lagi mengalami kerusakan,” pungkasnya.(jejakrekam)