Foto : Dokumen
TAHUN 2016 lalu, dimulai pembuatan jalan yang menghubungkan Banjar dan Tanah Bumbu.
TAHAP awal, pembuatan jalan sepanjang sekitar 80 kilometer, dimulai dari Desa Awang Bangkal Barat, Kecamatan Karang Intan, sudah terbuka dengan alokasi anggaran sekitar Rp 80 miliar.
TAHUN ini, pengerjaan kembali dilanjutkan dan masih dengan pola Karya Bhakti TNI. “Dana sebesar Rp 50 miliar disiapkan melalui APBD Kalsel 2018. Pola pengerjaan bersama TNI, yaitu Karya Bhakti TNI atau Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD),” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kalsel Gusti Syahyar.
Penjabat Bupati Tapin ini membeberkan, tahun ini kegiatan meliputi pembuatan badan jalan hingga pengerasan sepanjang 130 kilometer dan membuat 30 jembatan box culvert. “Kami mengerjakan hanya jembatan yang pendek. Jembatan bentang panjang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR),” bebernya.
Pembuatan jembatan panjang yang dikerjakan Dinas PUPR Kalsel, sudah proses lelang detail engineering design (DED). DED dengan nilai pagu Rp 4,898 miliar ini dimenangkan oleh PT Wira Widyatama dengan nilai kontrak Rp 4,525 miliar.
“Dari DED, diketahui berapa alokasi anggaran yang harus dibutuhkan untuk pembuatan jembatan dan pengaspalan. Bentuk jembatannya juga nanti berdasarkan hasil DED,” tambah Plt Kepala Dinas PUPR Kalsel Roy Rizali Anwar.
Ada tiga jembatan dengan panjang bentang antara 60 sampai 121 meter yang akan dikerjakan pihaknya. Pengerjaan ketiga jembatan, dilakukan secara bertahap berdasarkan ketersediaan anggaran.
“Tahun depan, kami rencanakan satu jembatan dulu yang dikerjakan. Untuk pengerjaan Feasibility Study (FS) atau studi kelayakan sudah dilaksanakan pada 2016 lalu dengan nilai Rp 2,310 miliar,” ucapnya.
Ia mengklaim, selain untuk membuka akses isolasi pedesaan di kawasan tersebut, pembangunan jalan ini juga untuk memangkas waktu tempuh dari Banjarmasin ke Batulicin.
“Kami menargetkan tahun 2020 sudah terhubung. Sekarang tinggal pengerjaan jembatan, maka sudah bisa menghubungkan antara Banjar dan Tanah Bumbu,” pungkasnya.(jejakrekam)