Hadirkan Kearifan Lokal, Kabupaten Tanbu Gunakan Lukah Dalam Pawai Budaya

0

PAWAI budaya menjadi sejumlah agenda dari berbagai kabupaten/kota di Kalsel pada hari ke-3 gelaran Festival Budaya Pasar Terapung yang dilaksanakan di Jalan Sudirman Banjarmasin.

MENARIKNYA, salah satu peserta dari Tanah Bumbu dalam pawai budaya menjadikan lukah yang bentuknya mirip rudal dan digunakan sebagai alat tangkap ikan sebagai perias kepala.

Koordinator perwakilan Disdikbud Kabupaten Tanah Bumbu Muhammad Subli mengungkapkan, ditampilkannya lukah pada rangkaian acara festival budaya pasar terapung ini dinilai memiliki kearifan lokal yang unik.

Bahkan, kata dia di Tanah Bumbu malah dijadikan ritual nelayan sebagai media untuk memohon keselamatan dan kemakmuran agar terhindar dari bahaya saat melaut. “Itu namanya lukah baegal. Tujuannya agar nelayan diberikan hasil tangkapan yang bagus,” ucapnya.

Selain ramah lingkungan alat yang terbuat dari bambu dan dianyam dengan rotan ini merupakan salah satu alat panangkap ikan khas Kalimantan baik itu dari Dayak ataupun suku Banjar yang sama bentuknya. “Tentunya berbeda dengan alat panangkap ikan lainnya, seperti tangguk, ringgi dan tampirai,” kata pria yang akrab disapa Amang Subli.

Cara penggunaanya pun dianggapnya mudah. Khusus lukah kecil biasanya dipasang di sawah. Rumput-rumput sawah dihimpun agar membentuk semacam dinding, sehingga ikan akan mengarah ke muara lukah yang dipasang di tengah dinding tersebut. “Lukah dipasang beberapa jam, kemudian diangkat untuk memeriksa apakah sudah ada ikan yang terperangkap,” jelasnya.

Diakuinya, untuk menyiapkan peraganya ini memerlukan waktu selama tiga hari dengan melibatkan sekitar 20 orang yang tergabung dalam Sanggar Seni Citra Luhur Budaya Banua, Tanah Bumbu.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2018/08/26/hadirkan-kearifan-lokal-kabupaten-tanbu-gunakan-lukah-baegal-dalam-pawai-budaya/
Penulis Arpawi
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.