Beruang Madu yang Menyerang Warga Karang Intan Setinggi Orang Dewasa

0

SERANGAN beruang madu yang telah menelan korban, Muhammad Rum (66 tahun), warga Desa Sungai Alang RT 03, daerah Kuranji, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Senin (16/7/2018),  sekitar pukul 08.00 Wita, saat hendak menyadap karet, mengalami luka robek dan bersimbah darah. Insiden ini makin membuktikan kawasan hutan masih belum aman.

KAPOLRES Banjar, AKBP Takdir Mattanete mengingatkan agar warga sekitar hutan Karang Intan untuk berhati-hati saat hendak menyadap pohon karet atau aktivitas lainnya di kebun, dekat hutan tersebut.

“Kami ingatkan agar jangan pergi sendiri dan selalu membawa parang. Ini untuk berjaga-jaga. Dalam insiden ini, kami sudah berkoordinasi dengan BKSDA Kalsel dan aparatur desa setempat untuk menindaklanjuti laporan ini,” ucap Kapolres Banjar, AKBP Takdir Mattanete kepada jejakrekam.com, Senin (16/7/2018) malam.

Dari laporan yang dihimpun Polres Banjar, Takdir mengungkapkan saat itu korban pergi sendiri ke kebun karetnya. Sempat menyadap beberapa pohon karet, tiba-tiba muncul hewan yang semula diduga babi hutan mendekat. Ternyata, adalah seekor beruang madu yang sangat besar.

Binatang buas khas hutan Kalimantan itu kemudian menyerang korban. Meski korban membawa parang, namun beruang madu itu melakukan perlawanan dengan menggigit telapak tangan sebelah kiri dan menggigit kepala korban. Begitu korban terjatuh, beruang madu pun melarikan diri masuk ke hutan.

Karena membawa handphone, korban menghubungi anaknya. Selanjutnya, korban dibawa ke Puskesmas Karang Intan 2 untuk mendapat perawatan medis. Korban kemudian disuntik vaksin dan dijahit petugas medis di bagian yang terluka. Akibat gigitan itu, ada 6 mata luka terdapat di telapak tangan bagian luar sebelah kiri, dan 11 jahitan kepala korab, serta 4 jahitan di bagian tengkorak mata.

“Ciri-ciri beruang yang menyerang dari keterangan korban adalah berbulu warna hitam, terdapat warna putih di bagian leher dan tinggi sekitar orang dewasa atau 170 centimer,” ujar Takdir Mattanete.(jejakrekam)

 

 

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.