Jalan di Tempat, Perkembangan Perfilman Banua Belum Diperhatikan Pemda

0

PERKEMBANGAN dunia film di Kalimantan Selatan seperti berjalan di tempat. Untuk itu diharapkan pemerintah daerah (pemda), khususnya Pemprov Kalimantan Selatan lebih memperhatikan dan membantu mengembangkan potensi para pegiat dunia film khususnya sineas lokal yang ada di Banua.

ADE Hidayat, sineas muda Banua membayangkan film sebagai komoditas komersil tanpa kontribusi daerah itu sepertinya hambar. Padahal, pada hari ini secara keseluruhan di Indonesia film daerah sedang naik daun.

“Buktinya, sineas dari Kota Makassar memproduksi film Uang Panai menembus box office. Nah, kami ingin memberikan wacana bagi kawan-kawan bahwa ada kesempatan untuk film daerah untuk melebarkan sayapnya,” kata Ade Hidayat dari Forum Sineas Banua kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Sabtu (14/7/2018).

Ade meyakini jika sineas mengangkat film dengan citra rasa kedaerahan akan mampu menyasar segmentasi penonton lokal. Jadi, kata dia, sudah sewajarnya potensi daerah digarap naik ke layar lebar, namun sayangnya film dengan citra rasa Banua belum naik ke permukaan.

“Sudah seharusnya pemerintah menyentuh ranah edukasi. Ketika kami dari Forum Sineas Banua tour di 13 kabupaten dan kota, para seniman peran belum tersentuh keilmuan tentang perfilman. Padahal, mereka punya potensi untuk berkembang” ucap Ade.

Dia mencontohkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung naik signifikan popularitasnya setelah kemunculan novel dan film Laskar Pelangi yang mampu meningkatkan sektor pariwisata Belitung hingga lebih dari 1.800 persen. (jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor DidI GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.