Bank Kalsel Gelar RUPS Luar Biasa, Dua Direksi Dikabarkan Telah Terpilih

0

HASIL seleksi berikut uji kepatutan dan kelayakan calon direksi di Bank Kalsel, dikabarkan sementara menghasilkan dua nama. Kabarnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memilih Agus Permana menduduki posisi Direktur Operasional merangkap Plt Direktur GT Bank Kalsel, serta Direktur Bisnis dan Usaha Syariah Bank Kalsel atas nama Rudi Syahriansyah.

INFORMASI ini mengemuka setelah Humas dan Protokol Kota Banjarmasin merilis berita bahwa Walikota Banjarmasin Ibnu Sina menghadiri Rapat Pemegang Saham Tahunan tahun buku 2017 serta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Pembangunan Daerah Kalsel tahun 2018.

Rapat pemegang saham ini langsung dipimpin Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor dan dihadiri seluruh kepala daerah se-Kalsel, termasuk Walikota Banjarmasin Ibnu Sina di Ball Room Kindai, Hotel Best Western, Rabu (2/5/2018) malam.

Rapat tertutup itu dikabarkan berlangsung hingga dinihari. Apalagi, ada dua direktur yang dipastikan terpilih saat itu yakni Direktur Operasional merangkap Plt Direktur GT atas nama  Agus Permana, dan Direktur Bisnis dan Usaha Syariah atas nama Rudi Syahrinsyah.

Plh Sekdakot Banjarmasin, Hamdi mengakui adanya rapat pemegang pemegang saham luar biasa Bank Kalsel yang diikuti Walikota Ibnu Sina. Namun, Hamdi mengaku hanya mendapat informasi, karena tidak hadir dalam rapat tertutup itu. “Ya, benar ada rapat pemegang saham luar biasa Bank Kalsel. Namun, kewenangan untuk memberikan komentar adalah Pak Walikota,” ucap Hamdi yang juga Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdakot Banjarmasin kepada jejakrekam.com, Kamis (3/5/2018).

Sekadar diketahui, DPRD dan Pemkot Banjarmasin menyetujui perda penyertaan modal ke Bank Kalsel sebesar Rp 75 miliar. Skema penyertaan modal ke bank plat merah ini ‘dicicil’ dalam APBD Banjarmasin. Dimulai tahun 2015, Pemkot Banjarmasin menyetor modal Rp 10 miliar. Dilanjutkan dalam APBD 2018 sebesar Rp 20 miliar. Lalu, APBD 2019 dialokasikan dana Rp 15 miliar, APBD 2020 Rp 15 miliar dan APBD 2021 ditarget Rp 15 miliar, hingga terakumulasi Rp 75 miliar.

Berdasar posisi setoran modal berdasar akte rapat umum pemegang saham (RUPS) Bank Kalsel Nomor 9/2017, tertanggal 7 April 2017. Posisi teratas penyetor modal Bank Kalsel adalah Pemprov Kalsel dengan total modal Rp 330.078.000.000 (28 persen), Pemkab Balangan Rp 108 miliar lebih (9,2 persen), disusul Pemkab Kotabaru Rp 88.187.000.000 (7,48 persen), Pemkot Banjarmasin Rp 85.800.000.000 (7,28 persen), Pemkab Tala Rp 85.374.000.000 (7,24 persen), disusul Pemkab HSU Rp 82.764.000.000 (7,02 persen), Pemkab Tabalong Rp 81.815.000.000 (6,94 persen) dan Pemkab Batola Rp 60 miliar (5,09 persen).

Kemudian, Pemkab HST Rp 55,5 miliar (4,71 persen), Pemkot Banjarbaru setor Rp 55.383.000.000 (4,70 persen), Pemkab HSS Rp 55 miliar (4,67 persen), Pemkab Tapin Rp 41.942.000.000 (3,56 persen), Pemkab Banjar Rp 24.570.000.000 (2,08 persen) dan terakhir Pemkab Tanah Bumbu Rp 24 miliar atau 2,04 persen.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.