Padukan Nilai Islami, Tradisi Mappanretasi Bugis Pagatan Makin Semarak

0

BUDAYA memberi makan laut, atau lazim dikenal dalam kultur Bugis di Tanah Pagatan, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan dengan sebutan Mappanretasi. Ada dua kosa kata dalam bahasa Bugir mengartikan Mappanretasi, yakni Mappanre dan Tasi alias memberi makan laut dan terkenal dengan sebutan Pesta Laut atau Pesta dihelat setiap bulan April.

PERPADUAN nilai-nilai islami pun tak luput menyentuh pesta laut yang dipusatkan di Pantai Pagatan, Kabupaten Tanah Bumbu. Hal ini tak lepas dari kuatnya budaya Islam di tengah masyarakat Bugis Pagatan.

Bupati Tanah Bumbu, Mardani H Maming mengatakan tradisi tahunan Mappanretasi agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. “Bagaimana pun, unsur keislaman harus juga ditonjolkan dalam budaya ini agar tak bertentangan dengan ajaran agama Islam,” ucap Mardani H Maming di Pagatan, Minggu (29/4/2018).

Pria yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Kalsel ini mengakui tradisi tahun 2018 ini sedikit berubah, karena istilahnya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. “Sekarang, Mappanretasi menjadi Mapanreritasi yang berarti makan-makan di atas laut. Jadi, tradisi memberi makan laut dengan sesajen seperti pemotongan ayam yang darahnya dilarutkan ke laut pada acara puncak pesta laut, telah ditiadakan,” kata Mardani.

Walhasil, sebagai pengganti, para nelayan bersama pemangkut adat hanya makan-makan dengan didahului doa selamat, usai terdengar bunyi letupan dari senapan anggota kepolisian. Begitu bunyi dor! Warga yang mengikuti pesta pantai, bisa mengetahui bahwa doa telah dipanjatkan di tengah laut, sehingga warga baik yang berada di darat atau pesisir pantai bisa turut larut dari hajatan budaya itu.

Diakui Mardani, agar nilai kesakralan Mapanreritasi tak hilang, dari hasil rumusan tokoh adat dan agama telah diubah sedikit dari ritual lazimnya. “Yang pasti, dari segi agama bagus dan tidak bertentangan,” ujar Mardani. Pernyataan sang Bupati Tanah Bumbu ini juga diakuri Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tanah Bumbu,  KH Fadli Muis.Begitu doa-doa keharibaan Ilahi dipanjati, tradisi budaya maritim yang sangat identik dengan etnis Bugis di Bumi Bersujud benar-benar semarak. Terbukti, ribuan pengunjung memadati Pantai Pagatan. Mereka menyaksikan puluhan kapal hias nan cantik mengarungi ombak-ombak kecil yang dikemudikan para nelayan Bugis Pagatan itu.

Acara ini makin istimewa, karena Gubernur Kalsel Sahbirin Noor turut membaur bersama warga Bugis Pagatan menggelar tradisi budaya tahunan itu. Dengan mengenakan busana adat khas Banjar, Paman Birin-sapaan akrab gubernur, Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming dan Wabup Sudian Noor mengikuti seluruh prosesi Mappanretasi tersebut.

Even tahunan ini pun diharapkan Mardani M Maming, bukan hanya dikenal seantero Kalimantan Selatan, tapi juga nasional bahkan menembus dunia bisnis wisata internasional. Apalagi, menurut Mardani, antusiasme masyarakat yang menghadiri pesta pantai ini bisa berdampak ganda dalam mempromosikan potensi wisata di Bumi Bersujud.

“Bukan hanya pesta laut, para wisatawan bisa mengunjungi Goa Liang Bangkai, Goa Sugung dan Pantai Angsana. Sekarang, ada lagi pantai yang baru bernama Pantai Madani. Di pantai ini, masyarakat Bali sering menggelar upacara melasti. Jadi, dengan potensi yang ada, masyarakat luar bisa lebih mengenal jauh pesona pesisir pantai Tanah Bumbu yang kalah indahnya dengan daerah lain,” papar Mardani.(jejakrekam)

 

Penulis Iman S
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.