Aksi Premanisme Tak Boleh Bungkam Gerakan Aktivis

0

AKSI premanisme yang dialami aktivis vokal Kotabaru, Usman Pahero terus menarik simpatik publik. Pembacokan yang dilakukan seseorang misterius terhadap Ketua Komite Aksi Penyelamat Kotabaru (Kapak) Usman Pahero, hingga mengakibat luka robek di kepala dan harus dirawat intensif di RS Sari Mulia Banjarmasin, Jumat (16/2/2018).

USAI dioperasi tim dokter rumah sakit terkemuka di Banjarmasin, kondisi Usman Pahero yang juga dosen STIT Darul Ulum, STIKIP PB, dan Politeknik Kotabaru mulai membaik. Aktivis Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman), Akhmad Kusairin pun mengajak agar kasus kekerasan fisik yang dialami Usman Pahero tak boleh mematahkan semangat dalam melakukan perlawanan terhadap kebijakan yang tak pro rakyat.

Begitupula, Zainul Muslihin dari Lingkar Studi Ilmu Sosial Kerakyatan (LSISK) pun mengatakan para aktivis dan mahasiswa tetap berada di belakang Usman Pahero dalam berjuang menolak tambang serta kasus-kasus lainnya yang terjadi Kotabaru.

“Kami mendesak agar kepolisian segera mengusut tuntas kasus ini. Bagi Pak Usman Pahero, Anda tidak sendiri dalam berjuang, kami bersama Anda,” tulis Zainul Muslihin yang akrab disapa Bung Zul ini dalam postingan di akun facebooknya, Sabtu (17/2/2018).

Sementara itu, mantan Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalsel, Nasrullah AR meminta agar kasus premanisme yang menimpa Usman Pahero jangan diseret-seret dengan isu agama, apalagi saat ini marak dengan kasus penganiayaan terhadap tokoh agama oleh pelaku yang diduga orang gila.

“Saya melihat kasus ini murni kriminalitas. Sebaiknya, kita percayakan kepada aparat kepolisian untuk segera mengusutnya. Saya memaklumi, ada dua masalah yang akan dihadapi bagi  pergerakan aktivis, yakni bisa dikriminalisasi dari pihak lain yang merasa dirugikan terhadap aksinya. Yang kedua, adalah gerakan anarkis atau premanisme yang akan menimpa para aktivis,” tutur Nasrullah AR kepada jejakrekam.com, Sabtu (17/2/2018).

Jebolan UIN Antasari Banjarmasin ini juga mengecam dan mengutuk aksi tak beradab yang dilakukan pihak yang merasa terganggu kepada seorang Usman Pahero. Menurut  Nasrullah, bagi pejuang kebenaran, khususnya di kalangan aktivis jangan pernah takut dengan aksi-aksi premanisme dengan bertujuan membungkam sebuah gerakan. “Jangan takut, sebab kalau kita benar, Allah SWT akan bersama kita,” cetus Nasrullah.

Mantan anggota DPRD Kalsel ini berharap rasa aman harus kembali diciptakan aparat penegak hukum di Banua, sehingga peristiwa yang dialami seorang Usman Pahero adalah kasus yang terakhir.

“Namun, kitajuga tak boleh mengintervensi proses pengusutan kasus ini, apalagi sampai mencari kambing hitam. Percayakan kepada aparat kepolisian agar kasus pembacokan ini bisa terang benderang, diketahui pelaku, motif serta otak di belakangnya,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis : Sayyidil Ahmada

Editor   : Didi G Sanusi

Foto     : Istimewa

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.