Dieksekusi, Megalia Terpaksa Tidur di Makam Sang Suami

0

TANGISAN Megalia tidak terbendung saat ia memeluk nisan makam suaminya, Habib Abdullah. Di antara isak tangis, sesekali ia seolah bicara kepada suaminya, agar memberinya kekuatan dalam menghadapi cobaan yang sedang dihadapinya bersama tiga orang anaknya.

MEGALIA terusir dari rumah yang sudah puluhan tahun ditempati bersama anak-anak dan suaminya ketika masih hidup. Almarhum suaminya, Habib Abdullah, sebagai tergugat kalah dalam perkara rebutan harta warisan tersebut. Sehinga, Megalia dan anak-anaknya harus angkat kaki pasca eksekusi yang berlangsung Kamis (25/01/2018).

Saat petugas eksekusi membongkar beberapa bagian Rumah Banjar itu, Megalia dibantu anak-anak dan kerabatnya, memindahkan harta bendanya ke komplek pemakanman orang tua suaminya yang berjarak sekitar 20 meter dari rumah yang di eksekusi.

Di komplek pemakaman itu, selain pusara suaminya, ada pula makam kedua orang tua suaminya, serta keluarga mereka lainnya. Di antara pusara itu, Megalia menempatkan perabot dari rumahnya. Seperti kasur, kipas angin, pakaian dan lainnya.

Setelah ditenangkan anaknya dan berhenti menangis di pusara suaminya, Megalia mengatakan dirinya terpaksa mengungsi ke pemakaman itu. Alasannya, tidak lain karena ia tidak memiliki tempat tinggal pasca terusir dari rumah yang dieksekusi tersebut.

“Saya juga tidak tahu sampai kapan bertahan di pemakaman ini. Mungkin sampai dapat rejeki dan bisa punya rumah sendiri,” kata Megalia.

Sambil bertahan di makam tersebut, Megalia menuntut keadilan atas nasib yang dihadapi. Melalui kuasa hukumnya, Abdullah, ia mengajukan PK atas perkara ini. Upaya hukum ini, dia lakukan karena ia yakin anak-anaknya merupakan pewaris sah atas rumah tersebut.

Selain itu, ia berharap juga ada perhatian dari Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina yang berencana menjadikan rumah Banjar yang dulunya ia tempati untuk dijadikan cagar budaya. “Saya berharap walikota memperhatikan kami. Kami berharap bisa mendapat tempat tinggal atau rumah yang layak,” harapnya.(jejakrekam)

Penulis  : Deden

Editor    :  Fahriza

Foto      :  Iman S

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.