Belajar dari Pilkada Lalu, Politik Uang Patut Diwaspadai

0

POLITIK uang dinilai paling berpotensi dalam perhelatan pemilihan bupati-wakil bupati di empat kabupaten di Kalimantan Selatan pada 27 Juni 2018 mendatang. Mengacu pada pengalaman pada Pilkada 2015 dan Pilkada 2017 yang telah dilaksanakan beberapa daerah di Kalsel, sehingga suksesi di empat kabupaten di tahun politik ini harus lebih cerdas dan berkualitas.

KEPALA Badan Kesbangpol Provinsi Kalsel, Taufik Sugiono mengibaratkan pilkada di empat daerah sebagai kerja besar yang harus mengutamakan akal sehat dan bersih.

“Artinya, kita jangan pesimistis dan harus optimistis menghadapi empat pilkada ini. Makanya, saya mengimbau agar para pemilih bisa lebih cerdas dalam menyalurkan hak suaranya dalam memilih calon pemimpin. Jangan tergoda dengan politik uang,” ucap Taufik Sugiono kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Rabu (17/1/2018).

Menurutnya, jika aksi politik uang (money politics) bisa ditekan, maka akan mampu melahirkan calon pemimpin daerah yang sesuai harapan. Makanya, menurut Taufik, Kesbangpol Kalsel selalu menanamkan sikap bagi para konstituen untuk memilih pemimpin masa depan, tanpa harus menggadaikan diri terbeli dengan sejumlah uang. “Carilah pemimpin daerah yang menyuarakan hati rakyat,” tutur perwira menengah Polda Kalsel ini.

Dari laporan yang dihimpun Kesbangpol Kalsel, jelang pemilihan bupati-wakil bupati di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Tabalong, Tanah Laut dan Tapin, masih cukup kondusif. Apalagi, menurut Taufik, saat ini masih berlangsung tahapan dari proses pendaftaran, hingga nantinya diumumkan siapa yang lolos sebagai calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.

“Walau khusus di Pilkada Tapin nantinya hanya diikuti calon tunggal. Namun, saya ingatkan agar masyarakat juga jangan berprasangka buruk dulu,” cetus Taufik.

Menurutnya, masalah Pilkada Tapin memang kini masih menunggu keputusan dugaan pelanggaran kode etik yang ditangani Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). “Yang pasti, kami mengingatkan agar KPUD dan Panwaslu Tapin bisa bekerja profesional. Ini demi menjawab keraguan publik,” imbuh Taufik.(jejakrekam)

Penulis : Asyikin

Editor   : Didi G Sanusi

Foto     : Dokumentasi

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.