ICMI Harus Berperan Laiknya Cendikiawan Jaga Kebangsaan

0

TEMA yang dipilih Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Wilayah Kalimantan Selatan dalam diskusi bertajuk Memperkokoh Tanggungjawab Bernegara juga cukup menggelitik. Diskusi para cendikiawan ini juga menindaklanjuti hasil dari Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas)  Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)di Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan 8-10 Desember 2017.

PENASIHAT ICMI Wilayah Kalimantan Selatan Prof Dr H Asmaji Darmawi mengatakan kepada jejakrekam.com pada dasarnya silaknas adalah silaturahmi nasional. Dalam konteks ini, seluruh komponen dan seluruh daerah bersama-sama pimpinan pusat melakuan berbagai  evaluasi dari berbagai program yang dilaksanakan selama ini

“Terpenting adalah yang telah disampaikan bahwa kegiatan silaknas memberikan sesuatu hal yang bersifat nasional secara keseluruhan sebagai panduan bagi pusat sendiri maupun dari daerah-daerah’’ ungkap Prof Asmaji, yang juga mantan Ketua ICMI Kalsel periode 1995-2000

Guru besar FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Ini menjelaskan pada intinya program yang diterapkan ICMI Kalsel dalam koridor kecendekiawaan. “Terutama, hal yang menjadi visi ICMI  yaitu berkaitan dengan masalah-masalah yang kampus dan yang berkaitan dengan kemasyarakatan,” ucapnya.

Senada dengan Prof Asmaji. Sekretaris ICMI Kalimantan Selatan Taufik Arbain mengatakan poin-poin yang disampaikan ICMI Wilayah Kalimantan Selatan  ke pengurus ICMI  Pusat adalah ICMI akan terus memerankan fungsi dan perannya sebagaimana harapan ICMI secara umum yakni bagaimana menjaga keindonesian.

‘’Termasuk ,menjaga keumatan dan keislaman yang tetap ketika dalam bernegara ada tarikan kepentingan-kepentingan yang sangat besar. Maka, ICMI memiliki kewajiban untuk menjaga itu sebagaimana tema diskusi kali ini memperkokoh tanggungjawab bernegara. Jadi kita menjaga bertanggung jawab bernegara,” kata staf khusus Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor ini.

Untuk itu, menurut dia, ICMI menyikapi ada tarikan dari A dan B dengan menjaga independensi dan netralitas lembaga. “Sebab, ICMI harus berada dalam barisan terdepan sebagaimana yang telah diamanahkan Pengurus Pusat ICMI. Sedangkan, ICMI akan melakukan langkah-langkah itu sebagaimana porsi kecendikiawanan. Ya, untuk Provinsi Kalsel tetap kita menjaga keislaman dan kedaerah dalam bingkai kebangsaan,” cetusnya.

Sikap ICMI memang menjadi sorotan, ketika Ketua Umum ICMI Prof DR Jimly Ashiddiqie melontarkan pernyataan soal dukungan bagi Presiden Joko Widodo untuk meneruskan periode kepemimpinan nasional, hingga akhirnya melahirkan pro dan kontra di tubuh ormas yang didirikan mantan Presiden RI, BJ Habibie tersebut.(jejakrekam)

Penulis : Ahmad Husaini

Editor   : Didi G Sanusi

Foto     : Ahmad Husaini

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.