Baru 2 Tahun, Jembatan Mandastana Senilai Rp 17,5 Miliar Ambruk 

0

KENDATI baru diserahterimakan pada Februari 2016 lalu, Jembatan Mandastana sepanjang 100 meter yang ada di Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala amruk alias runtuh pada Kamis (17/8) sekitar pukul 10.30 Wita.

Jembatan yang menghubungkan empat desa yang membentang di atas Sungai Alalak ini di bangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN-P dengan nilai sekitar Rp 17,5 miliar. Adapun desa yang menghubungkan jembatan ini adalah Desa Tanipah, Desa Tatah Layung, Desa Sungai Ramania dan Desa Antasan Segra yang semuanya termasuk di dalam Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Batola melalui Kabid Bina Marga Edy Supriadi menduga runtuhnya jembatan ini karena faktor alam. Oleh karena itu, pihaknya  akan melakukan analisa dengan pihak Balai Jalan Nasional dan Jembatan.

“Jembatan ini di kerjakan  PT Putra Bakumpai  yang berkantor pusat di Marabahan mulai 1 Juli 2015 dan serah terima jembatan itu sekitar pertengahan Bulan Pebruari 2016,” katanya.

Sementara itu  salah satu warga Desa Tanipah, Wanto  mengatakan dengan ambruknya jembatan ini maka transportasi di empat desa terhambat. “Rata-rata anak kami bersekolah di desa sebelah, yakni Desa Bangkit Baru,” paparnya.

Sedangkan Camat Mandastana  Suyud Sugiono membeberkan, jumlah penduduk di empat desa tersebut sekitar 2.000 jiwa. Pihaknya pun juga sudah mengadakan rapat koordinasi bagaimana mempermudah masyarakat yang ada di empat desa tersebut jika ingin menyeberangi sungai. “Koordinasi juga yang sudah kami lakukan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah,” imbuhnya.(jejakrekam)  

 

Penulis      :Asikin

Editor        :Fahriza

Foto           :Istimewa

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.