Pasokan Garam Mencukupi, Tapi Harganya Makin Asin

0

STOK garam dijamin masih mencukupi di beberapa pasar yang ada di Banjarmasin. Hanya saja, harga penyedap rasa ini terus melonjak naik, seiring dengan langkanya pasokan yang dikirim dari Pulau Jawa. Dengan begitu, para pedagang dan pembeli pun merasakan begitu asinnya garam yang harganya di luar dugaan selama ini.

KENAIKAN harganya bisa melonjak hingga 200 persen seperti terjadi di Pasar Harum Manis. Pusat sembako dan bumbu masak berskala grosir dan eceran di ibukota Provinsi Kalimantan Selatan. “Stok garam memang masih mencukupi untuk kebutuhan pasar dan keperluan rumah tangga di Banjarmasin dan sekitarnya. Namun, harga memang mengalami kenaikan yang cukup tinggi, hampir 200 persen,” ucap H Rahmat, pemilik toko sembako di Pasar Harum Manis kepada jejakrekam.com, Jumat (28/7/2017).

Kelangkaan garam ini diakui H Rahmat dikarenakan banyak para petani garam di Pulau Jawa, khususnya dari Madura yang gagal panen akibat perubahan cuaca. “Jadi, stok yang ada ini memang sebagian pasokan lama. Jika pun ada pengiriman, jumlahnya tak sebanyak biasanya,” ujarnya.

Hal yang serupa juga terasa di Pasar Sentra Antasari. Menurut Yani, seorang pedagang toko kelontongan dan sembako, permintaan garam biasanya untuk keperluan pengawetan ikan, pembuatan telor asin dan sebagian bagi bumbu masak bagi rumah tangga dan usaha kuliner. “Memang permintaan garam cukup menurun drastis, di tengah harganya yang makin mahal. Jadi, para pembeli mengurangi pembelian garam,” ujar Yani.

Mahalnya harga garam sangat dirasakan Anwar. Pengrajin telor asin ini mengaku terpaksa harus mengurangi pembelian garam untuk keperluan pembuatan telor itik lokal asin. “Biasanya, saya butuh garam dalam sebulan mencapai 10 kilogram. Di saat langka semacam ini, 5 kilogram yang harganya sama dengan 10 kilogram,” tuturnya.

Akibatnya, diakui Anwar yang memiliki usaha pembuatan telor asin di Jalan Veteran Banjarmasin ini mengurangi kapasitas produksi. “Biasanya, dalam sebulan, kami bisa memproduksi 300 butir telor asin. Sekarang, terpaksa dikurangi akibat garam langka, jika pun ada harganya selangit. Semoga nanti di bulan Agustus 2017 nanti, petani garam di Madura bisa panen, sehingga pasokan bisa masuk ke Banjarmasin. Sebab, kabarnya gara-gara cuaca buruk, banyak yang gagal panen garam,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis  : Sirajuddin

Editor    : Didi G Sanusi

Foto       : Sirajuddin

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.