Begitu Raih Parpol Pengusung, Baru Deklarasikan Diri

0

HARAP-harap cemas. Perasaan ini mungkin tak hanya dialami Sipet Hermanto, tapi bakal calon Walikota-Wakil Walikota Palangkaraya periode 2018-2023 yang mendaftar ke partai politik (parpol) pengusung dalam suksesi 2018 mendatang.

JIKA sudah mendapat lampu hijau, Sipet Hermanto mengaku baru akan mendeklarasikan diri sebagai calon Walikota Palangkaraya. Terlebih lagi,  tahapan wawancara sudah dilaluinya di Partai Golkar,  Partai Hanura, PAN, PDI Perjuangan dan Nasdem. Hanya Demokrat yang belum menghelatnya.

“Ini artinya saya sudah terikat dan tidak akan mungkin saya tinggalkan. Tetapi bagi partai pengusung akan bersama-sama melakukan perencanaan, pengawasan dan pembangunan Kota Palangkaraya. Jadi tidak ditinggalkan,”kata Sipet kepada wartawan di Palangkaraya, Minggu (2/7/2017).

Diakui mantan Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Tengah ini, memang dunia politik bagi dirinya terbilang masih sangat baru. Tetapi, Sipet tidak pernah ragu untuk berkecimpung dalam politik. Apalagi jika sudah salah satu partai politik yang menyatakan deklarasi dukungan terhadap dirinya, maka ia akan berkomitmen menjadi kader bagi partai yang pertama kali mendukungnya.

Menurut Sipet, dirinya ikut ambil bagian dalam suksesi pemilihan Walikota (Pilwali) Palangkaraya tahun depan, karena keinginanannya untuk lebih memajukan dan memberikan hak yang sama bagi warga lokal baik dalam menjalankan usaha maupun karier sebagai aparatur sipil negara (ASN). Termasuk, nantinya dirinya dipercaya oleh masyarakat sebagai Walikota Palangkaraya.

Hal ini, semata-mata agar warga asli Kota Palangkaraya tidak menjadi penonton dan dimarginalkan di daerah sendiri. Tak hanya itu ke depan, harus menjaga kebhinnekaan dengan cara merawat dan menjaga keberagaman yang sudah terjalin harmonis selama ini. Tanpa memandang suku, agama maupun ras dan golongan.”Karena konsep saya adalah mengarah kepada cita-cita proklamasi kemerdekaan kita. Kalau kita sebagai kepala daerah dari itu, maka itu akan jadi gol bagi kita, karena sudah jelas di pembukaan UUD 1945,” tutur Sipet.

Namun, menurutnya,  keinginan tersebut dapat diwujudkan, jika masyarakat sudah cerdas, sejahtera, tingkat kesenjangan dapat ditekan, bahkan isu primodial ditiadakan, sehingga tak mustahil dapat mengarah kepada cita-cita proklamasi. “Jadi saya akan mengedepankan jauh dari isu primodial dan akan menjaga keberagaman,”pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis : Tiva Rianthy

Editor   : Didi G Sanusi

Foto     : Tiva Rianthy

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.