Jumat Terakhir Ramadhan, Massa FPPP Kutuk Israel

0

JUMAT terakhir Ramadhan 1438 Hijriyah diperingati Forum Peduli Pembebasan Pelestina (FPPP) Banjarmasin sebagai Hari Al-Quds. Untuk di Banjarmasin, aksi yang terinspirasi dari gerakan Hari Quds Internasional yang digelorakan pemimpin tertinggi Republik Islam Iran, Ayatollah Khomeini sejak 1976 telah berlangsung 8 kali.

ADA sekitar 150 orang lebih yang datang dari Sungai Paring, Banjarbaru, Sungai Mesa, Teluk Tiram dan sekitar Banjarmasin berkumpul di Jalan Pangeran Samudera depan gerai KFC Banjarmasin, Jumat (23/6/2017). Dengan mengenakan busana hitam-hitam, poster dan spanduk bertulis kecaman terhadap aksi zoniosme Israel yang didukung Amerika Serikat terhadap pendudukan tanah Palestina yang berlangsung hingga kini. Massa juga membawa bendera Palestina dan Indonesia sebagai bentuk empati terhadap penderitaan rakyat Al-Quds di Gaza dan Tepi Barat.

Sebagai bukti kecaman dan penghinaan terhadap zionis Israel, bendera bintang David berwarna biru itu dibentangkan di jalan untuk dilindas sepeda motor dan mobil yang lalu lalang di Jalan Pangeran Samudera Banjarmasin. Secara bergantian orator dari berbagai majelis taklim ini menyuarakan agar rakyat Indonesia terus berjuang dan mendukung kemerdekaan Palestina yang kini dijajah Israel.

“Dalang semua ini adalah Amerika Serikat. Mari kita kutuk Amerika Serikat, mampus Amerika Serikat. Mampus Israel!!” teriak Habib Hamid Al-Idrus dalam orasinya. Habib Hamid juga mengajak agar rakyat Indonesia tetap mempertahankan apa yang telah dirintis Presiden Soekarno dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina di dunia internasional.

Usai Habib Hamid, giliran Habib Abdullah Al-Idrus yang naik ke atas podium dengan suara lantang agar di akhir Ramadhan ini, seluruh umat Islam mendoakan agar rakyat Palestina dikuatkan iman dan bisa mengecap kemerdekaan. Puncaknya adalah pembebasan Masjid Al-Aqsa sebagai simbol Islam yang ada di Palestina, serta tempat suci ketiga umat Islam di dunia.

Kutukan dan kecaman juga disuarakan Habib Abdulah. Dia mengungkapkan hingga kini ada 1,5 miliar umat Islam di dunia, berarti ¼ dari populasi seluruh penduduk dunia. Termasuk, ada 57 negara yang menjadi negara muslim atau mayoritas berpenduduk agama Islam, justru faktanya menjadi kelompok termarginalkan di dunia.

Begitupula, Habib Ali Alhabsyi mengatakan sudah sepatutnya di Jumat terakhir Ramadhan ini dijadikan Hari Palestina demi menangkat semangat perjuangan Islam. Habib Ali yang juga seorang aktivis sosial dan lingkungan ini menegaskan aksi yang digelar Forum Peduli Pembebasan Palestina ini bukan bicara Syiah atau Sunni. “Isu Palestina merupakan isu global yang diangkat dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan PBB. Jadi, bukan lagi tradisi Hari AlQuds ini adalah tradisi Syiah. Coba lihat apa yang terjadi di Suriah yang selama ini mendukung Palestina, sekarang porak-poranda akibat gerakan zionis Israel didukung Amerika Serikat dan gerakan Wahabisme.  Semua ini harus membuka mata seluruh umat Islam yang ada di dunia,  terkhusus lagi di Kalimantan Selatan,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis : Didi G Sanusi

Editor   : Didi G Sanusi

Foto     : Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.