MUDIK seperti menjadi tradisi yang wajib dilakukan warga perantau asal Pulau Jawa di Banjarmasin dan sekitarnya. Demi menunggu jadwal keberangkatan kapal laut yang ada di Pelabuhan Trisakti, para pemudik pun rela bermalam di tempat seadanya.
ADA puluhan pemudik yang menggelar tikar dan bermalam di parkiran Terminal Penumpang Bandarmasih di kawasan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Mereka memilih mengirit ongkos pulang ke kampung, dibandingkan harus menginap di beberapa hotel yang tersedia di Jalan Barito dan Jalan Yos Sudarso Banjarmasin itu.
“Banyak kawan-kawan yang ngumpul di sini. Jadi, lebih baik bermalam di sini, daripada menginap di hotel tentu akan bertambah lagi ongkos mudik,” ujar Budi, warga Banjarmasin yang asli kelahiran Jember, Jawa Timur ini kepada jejakrekam.com, Minggu (18/6/2017).
Menurut Budi, harga tiket kapal memang mengalami fluktuatif, jika memesan makin mendekati hari Lebaran Idul Fitri 1438 Hijriyah tentu akan lebih mahal. “Untungnya, kami sudah memesan tiket sejak jauh-jauh hari,” kata Budi, yang sehari-hari berprofesi sebagai karyawan perusahaan swasta di Banjarmasin ini.
Begitupula, Hadi yang merantau ke Banjarmasin ini mengaku saban tahun harus pulang kampung ke Tulungagung, Jawa Timur. Bersama rekannya sesama Jawa Timur, Hadi pun lebih memilih menginap di areal parkiran Terminal Penumpang Bandarmasih, karena bisa berkumpul dan mengiris ongkos pulang. “Kan, menunggu jadwalnya keberangkatan kapalnya hanya sehari. Kami tengah menunggu jadwal keberangkatan Kapal Gerbang Samudera-10 tujuan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya,” ucap Hadi.
Ia memprediksi puncak dari arus mudik di Pelabuhan Trisakti akan terjadi para H-5 atau H-3, karena itu lebih memilih pulang kampung ke Pulau Jawa jauh lebih cepat dibandingkan hari-hari sibuk nantinya. “Kami ngumpul di satu kapal karena sama-sama tujuan ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Nanti usai tiba di sana, berpisah dengan naik bus ke masing-masing kota tujuan,” tandasnya.(jejakrekam)
Penulis : Didi G Sanusi
Editor : Didi G Sanusi
Foto : Didi G Sanusi