Terbiasa Banjir, Warga Gang Family Sediakan Jukung Jadi Solusi

0

LUAPAN air Sungai Tabalong yang merendam Desa Ujung Murung, Gang Family dan beberapa gang sekitarnya, mengharuskan warga menggunakan jukung (sampan) untuk dapat keluar dari pemukiman mereka.Menurut salah satu warga Gang Family, Norsyifa (28 tahun), hampir semua warga di wilayahnya memiliki jukung sebagai salah satu transportasi tambahan.

SEBAB, seringnya banjir yang menyambangi pemukiman mereka, menjadikan jukung sebagai transportasi wajib setelah sepeda motor.”Kali ini, saja ketinggian air mencapai 2 meter, karenanya untuk keluar dari pemukiman, kami harus menggunakan jukung,” ujar Norsyifa kepada jejakrekam.com, Minggu (14/5/2017).

Desa Ujung Murung merupakan salah satu pemukiman di Kabupaten Tabalong yang berada di sepanjang Sungai Tabalong, sehingga kalau air sungai meluap pemukiman ini selalu terendam air. Karena kondisi inilah rumah warga di sini semuanya berbentuk panggung, sehingga air sungai tidak sampai menenggelamkan rumah.

Ia mengatakan dalam tahun ini saja sudah tiga kali banjir menghampiri pemukimannya.”Bila curah hujan tinggi tempat kita selalu banjir,”ujarnya.Terlebih, menurut Norsyifa, alau daerah atas juga hujan, air juga akan turun ke tempat mereka dan ketinggian air juga bertambah.

Masih menurut dia, fenomena ini bukan lagi sebuah bencana, melainkan sudah menjadi rutinitas warga, yang kalau curah hujan tinggi pemukimannya selalu kebanjiran. Sebabnya pula semua warga disini sudah terbiasa dengan kondisi banjir seperti saat ini.”Kondisi seperti ini akan bertahan dari 4 sampai 5 hari an,” ujarnya.

Sementara itu, Muhammad Ali, salah seorang pelajar SDN Belimbing, mengaku harus mententeng sepatunya dari rumah dan baru akan dikenakan ketika sudah berada diluar pemukiman.”Dari rumah saya harus menggunakan jukung sedangkan sepatu saya masukan dalam tas,”ujarnya yang mengaku masuk sekolah siang.Ia mengaku sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini, yaitu kalau banjir dirinya harus nenggunakan jukung untuk keluar dari pemukiman rumahnya.(jejakrekam)

Penulis  : Hery Yusminda

Editor   : Didi G Sanusi

Foto      : Hery Yusminda

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.