Penuhi Target Nasional, Pembangunan Rumah Bersubsidi Terus Didorong

0

PROGRAM sejuta rumah yang digaungkan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Indonesia, sejak 2016 lalu telah berlangsung hingga kini. Dipastikan target nasional untuk pengadaan rumah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) telah dipenuhi Kalimantan Selatan.

KEPALA Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Kalsel Arifin Noor mengakui saat ini trend perumahan yang dibangun pihak swasta dan termasuk instansi pemerintah lebih menonjol ke rumah tipe 36 bersubsidi. “Setidaknya, hal ini menjawab apa yang menjadi program dari pemerintah pusat mengenai sejuta rumah bagi MBR,” ujar Arifin Noor kepada jejakrekam.com, usai menghadiri pembukaan Musda XII Gapensi Kalsel di Hotel Golden Tulip Banjarmasin, Selasa (2/5/2017).

Ia mengungkapkan untuk program sejuta rumah itu, setidaknya sudah terbangun 360 unit rumah tipe 36 bagi MBR di Kalimantan Selatan. “Sebab, harga rumah untuk program sejuta rumah itu berkisar Rp 125 juta. Tidak boleh lebih daripada itu, karena sebagian dananya juga telah disubsidi pemerintah,” kata mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tabalong ini.

Arifin mengajar para pengusaha perumahan atau pengembang khususnya yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) serta asosiasi lainnya agar menggalakkan perumahan bagi warga berpenghasilan rendah tersebut. Hal ini, menurut dia, untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang ada di Kalimantan Selatan. “Untuk data warga yang belum memiliki rumah di Kalimantan Selatan ini mencapai 300 ribu orang lebih dari total 4,8 juta penduduk Kalsel. Sebagian masih menyewa dan tinggal di bedakan, kost dan sebagainya, atau menumpang di rumah keluarga,” tuturnya.

Sebetulnya, menurut Arifin lagi, penerapan target program sejuta rumah di Kalsel dalam skala nasional sudah terpenuhi 50 persen. Ia mengingatkan pembangunan perumahan juga memperhatikan aspek lingkungan, khususnya berpatokan pada tata ruang yang berlaku di daerah. “Ya, kami juga tak ingin lahan-lahan sawah yang produktif itu terus dikonversi menjadi komplek perumahan. Terlebih lagi, untuk perumahan mewah, misalkan,” katanya.

Arifin mengatakan Pemprov Kalsel memang terus mendorong para pengusaha atau pengembang perumahan untuk memprioritaskan pembangunan rumah tipe 36 bersubsidi, sehingga jumlah warga Banua yang memiliki rumah makin bertambah. “Jadi, angka warga yang belum memiliki rumah sendiri di Kalsel akan terus berkurang dengan sendirinya,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis  : Didi G Sanusi

Editor    : Didi G Sanusi

Foto       : Didi G Sanusi

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.