Sejumlah Pengungsi Banjir di Terminal Pal 6 Belum Berani Pulang ke Rumah

0

DUDUK di salah satu kios di Terminal Tipe B Kilometer 6, Jalan Pramuka Banjarmasin Rabu (27/1/2021) siang, Dewi tampak kesepian, ditemani dua putri kecilnya.

KELUARGA Dewi merupakan satu dari ratusanyang masih memilih bertahan mengungsi di gedung milik Pemerintah Provinsi Kalsel, akibat terdampak banjir.

Pantauan jejakrekam.com kala itu, areal gedung yang bisa disebut Terminal Pal 6 tampak lengang. Bila mulanya kawasan ini menampung sebanyak 504 jiwa, kini yang bertahan terhitung tak lagi sampai setengahnya.

Sejak dua pekan banjir melanda Kota Banjarmasin, debit air yang menggenang beberapa kawasan kini perlahan mulai surut.

Alhasil, sejumlah pengungsi pun memilih kembali ke rumah masing-masing. Yang bertahan sekarang hanya tinggal pengungsi yang rumahnya masih terendam.

“Ini mau pulang. Air sudah surut. Rumah saya juga tidak terendam lagi,” tutur Masriah, dengan menggendong barang bawaan.

Warga Pekapuran Raya itu tampak berpamitan dengan pengungsi lain yang masih bertahan. Maklum, sejak mengungsi di kawasan tersebut, para pengungsi seakan menjadi tetangga baru.

“Minta rela semuanya. Mohon maaf kalau ada salah tutur kata dan perbuatan selama tinggal di sini,” ujarnya, sambil melambai sebelah tangan.

Tidak seperti Masriah. Dewi bersama keluarga masih memilih bertahan di tempat pengungsian sampai waktu yang belum bisa ditentukan.

Sebab, warga Gang TVRI, Kecamatan Banjarmasin Timur itu mengaku bahwa rumahnya saat ini masih kebanjiran. Meski tidak setinggi saat puncak banjir melanda.

“Sudah tidak setinggi dahulu. Kalau sebelumnya air sampai ke pinggang, kini tinggal selutut. Tapi saya masih belum berani kembali ke rumah,” tuturnya.

Bukan tanpa alasan mengapa dia memilih bertahan di pengungsian. Dewi mengaku khawatir akan kesehatan kedua anaknya yang masih kecil jika harus memaksa kembali dengan kondisi banjir.

“Saya khawatir keduanya terserang penyakit gatal-gatal. Apalagi si kecil, yang umurnya 2 tahun ini. Saya berharap, genangan air sudah benar-benar surut dan saya juga bisa kembali ke rumah,” harapnya.

Untuk diketahui, Dewi tinggal bersama suami dan dua orang putrinya. Keduanya sama-sama masih kecil. Yakni berusia 4 dan 2 tahun. Sementara sang suami diketahui mencari pekerjaan sampingan sebagai tukang ojek.

“Lumayan untuk menambah biaya beli susu anak. Karena selama banjir tidak ada pendapatan,” tutupnya. (jejakrekam)

Penulis Riki
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.