FKUB Banjarmasin: Yang Dirusak bukan Mushala

0

GEGER video yang menunjukkan sejumlah orang merusak ruangan yang disebut sebagai mushala di Perumahan Griya Agape, Desa Tumaluntung, Kauditan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut), dan viral di media sosial, langsung ditanggapi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banjarmasin dengan melaksanakan rapat di Aula Gereja Katolik Katedral, Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Jumat (31/1/2020).

PERTEMUAN tersebut dihadiri Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Sumarto, Dandim 1007/Banjarmasin Kolenel Inf Anggara Sitompul, dan seluruh pengurus FKUB Banjarmasin.

Wakil Ketua FKUB Banjarmasin AJ Jono Purwadi sekaligus pemandu pertemuan mengatakan, peristiwa perusakan itu benar terjadi. Namun, yang dirusak bukan mushala.

“Bukan perusakan masjid atau mushala. Itu perusakan balai pertemuan. Itu sebenarnya balai pertemuan umat muslim di Perum Griya Agape, Desa Tumalunto, Kauditan, Minahasa Utara,” katanya.

Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Keuskupan Banjarmasin yang juga merupakan pengurus FKUB Banjarmasin Pastor Herry Purasa, yang memiliki keluarga di Minahasa sebagai anggota Polri, mengatakan masalah balai pertemuan yang dijadikan mushala di Perumahan Griya Agape tersebut sebenarnya bukan masalah baru.

BACA : FKUB Kalsel Sesalkan Perusakan Rumah Ibadah

Pada 2019 lalu, paparnya, ibadah umat Islam di balai pertemuan itu dihentikan kepala desa karena tak mengantongi izin. “Soalnya itu berizin balai pertemuan, bukan mushala,” ujarnya.

Perusakan terhadap balai pertemuan itu terjadi Rabu (29/1/2020) sekitar pukul 18.20 Wita. Usai perusakan dilakukan pertemuan. Hasilnya, disepakati surat perizinan tempat pertemuan diubah menjadi tempat ibadah, dan akan dilakukan pengurusan secara resmi, dan diproses oleh Pemkab Minahasa Utara.

Jika perizinan sudah lengkap, lanjutnya, bupati akan menandatangani perizinan. Akan dilakukan perbaikan di balai pertemuan umat Islam oleh masyarakat, termasuk TNI-Polri akan membantu.

“Sambil menunggu perizinan, sementara umat Islam di lingkungan tersebut beribadah di rumah masing-masing,” bebernya.

Dandim 1007/Banjarmasin Kol Inf Anggara Sitompul mengimbau masyarakat Banjarmasin untuk tidak terpancing dengan isu-isu provokasi yang berkembang. “Sebab, sampai saat ini di daerah Minahasa  situasinya sudah kondusif,” ujarnya.

BACA LAGI : Religi Expo untuk Model Pengelolaan Keberagaman

Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Sumarto menambahkan, dengan pertemuan ini maka FKUB Banjarmasin dengan Forkopimda Banjarmasin semakin erat dan terus jalin siraturahmi. “Sehingga saya yakin masyarakat saling menjaga kamtibmas di Kota Banjarmasin,” katanya.

Sumarto mengimbau kepada segenap umat beragama di Banjarmasin untuk tetap tenang dan menjaga situasi kondusif di Ibukota Kalsel ini. “Jauhkan diri dari segala sikap saling curiga dan tetap dalam kerukunan dan kekeluargaan yang hangat,” ujarnya.

Ketua FKUB Banjarmasin Masykur mengatakan, pertemuan ini diadakan mendadak karena menyikapi kejadian di Minahasa. “Dengan pertemuan ini kami mengimbau agar masyarakat Banjarmasin jangan terpancing,” katanya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Almin Hatta

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.