Foto : Arpawi
HAK untuk pejalan kaki untuk menyeberang jalan di Banjarmasin terkesan masih kurang diperhatikan pengendara lainnya. Meski sudah dibuatkan zona penyeberangan jalan atau zebra cross, tetap saja para pejalan kaki merasa terancam, terutama di kawasan padat lalu lintas.
ADA beberapa kawasan dengan kepadatan dan volume kendaraan bermotor yang tinggi, seperti Jalan Pangeran Samudera dan Hasanuddin HM. Dua kawasan pusat kota ini bakal dilengkapi dengan Pedestrian Crossing Traffic Light (PCTL) bagi penyeberang jalan melalui dana CSR atau pihak ketiga.
Hal ini dilakukan untuk memudahkan bagi para penyeberang jalan dengan fasilitas zebra cross, traffic light dan tombol berhenti bagi pengendara. Hingga saat ini, berdasar catatan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin, jalan raya yang sudah dilengkapi dengan PCTL hanya di kawasan Jalan Sudirman.
Tepatnya, di samping Masjid Raya Sabilal Muhtadin yang berseberangan dengan Siring Sudirman. Sayangnya, dalam pantauan jejakrekam.com, justru keberadaan PCTL itu tampak tak efektif. Sebab, kawasan tersebut berdekatan dengan traffic light di perempatan Jalan Sudirman-Jalan Lambung Mangkurat.
BACA : Rampas Trotoar, Banjarmasin Tak Ramah bagi Pejalan Kaki
Ditambah lagi, traffic light PCTL tak berfungsi sebagaimana mestinya. Buktinya, saat menekan lampu, jika dilihat dari pengendara roda dua menuju arah ke Pasar Lama, tak berfungsi.
Dikonfirmasi jejakrekam.com, Minggu (14/7/2019), Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Kota Banjarmasin, Slamet Bedjo mengakui tombol PCTL di Jalan Sudirman sementara ini tidak berfungsi. Sebab, berada dekat traffic light.
“Ya, karena berdekatan dengan traffic light, makanya tidak difungsikan dan akan dipindahkan ke dua titik,” katanya.
Bedjo mengungkapkan akan segera membangun PCTL di Jalan Pangeran Samudera dan Hasanuddin HM. Hal ini didasari, aktivitas lalu lintas di kawasan perdagangan itu cukup padat.
BACA JUGA : Penutupan U-Turn Depan Kampus ULM Kayutangi Rugikan Pejalan Kaki
Menurut dia, zebra cross yang ada di depan Masjid Noor dan kawasan Pasar Cempaka, digunakan warga untuk menyeberang jalan. Namun, dengan kepadatan lalu lintas di dua titik, maka harus segera dibangun fasilitas untuk meminimalisir kecelakaan khususnya bagi penyeberang jalan.
“Kalau di Jalan Pangeran Samudera itu kan berdekatan dengan Masjid Noor, jelas luar biasa aktivitas lalu lintasnya, sehingga perlu difasilitasi. Untuk di Kalsel, hanya Banjarmasin yang mulai menggunakan PCTL ini,” ucap Bedjo.
Untuk itu, menurut dia, jika PCTL sudah terpasang di dua titik itu, diimbau bagi pengguna jalan agar tidak digunakan sembarangan, atau pun main-main menggunakannya.
“Jangan asal pencet, gunakan seperlunya. Jika tidak, bisa mengundang kemacetan. Sebab ketika dipencet telah disetting beberapa waktu, sehingga para pengendara bermotor harus berhenti memberi kesempatan orang untuk menyeberang jalan,” ujar Bedjo.(jejakrekam)