Hanya Bersifat Mikro dan Keterbatasan Sumber Daya Manusia

0

SEKTOR industri kreatif dan digital di Kalimantan Selatan amat potensial, namun justru perkembangannya jalan di tempat. Penyebabnya menurut pakar IT Andi Riza, karena bersifat mikro dan keterbatasan sumber daya manusia.

KARENA lingkupnya kecil-kecilan sehingga tidak terkoordinir dan terarah dengan baik, padahal daerah kita mempunyai potensi dan keunikan yang tidak dimilikidaerah lain,” kata Riza.

Bagi Riza, perhatian lebih pemerintah pusat terhadap industri digital justru berbanding terbalik dengan infrastruktur pendukung, seperti listrik yang sering byar pet. “Selain itu, kualitas SDM yang kurang kreatif dan inovatif, sehingga masih ketinggalan dengan daerah lain,” kata alumni ITS ini.

Riza menuturkan, justru SDM yang kreatif dan inovatif malah ke Pulau Jawa. Selain kualitas SDM yang kurang mendukung, lanjutnya, program pemerintah pusat untuk menopang pertumbuhan industri kreatif dan digital justru tidak disambut oleh pemerintah daerah.

“Ketika presiden konsen dengan isu industri digital seperti perkembangan startup, harusnya kepala daerah menyambut,” ungkap dia.

Ia menyebut dukungan pemerintah daerah bisa dengan kolaborasi SKPD terkait dengan pegiat digital. “Misalnya, dinas perdagangan memberikan insentif dan promosi bagi startup lokal agar bisa berkembang, kemudian dinas perindustrian yang mengimbau CSR perusahaan untuk memodali startup,” jelas konsultan IT ini.

Ceo PT Netsindo Sentra Computama ini menambahkan, penting bagi pemerintah daerah untuk memfasilitasi inkubator bersama bagi pegiat startup lokal sebagai wadah untuk berkolaborasi dan berinteraksi. “inkubatorlah yang membina dan mengembangkan startup, pemerintah daerah hanya mengawasi dan memfasilitasi, terlebih lagi perguruan tinggi masuk ke situ. Hal seperti ini yang sukses diterapkan di kota-kota besar, seperti Bandung dan Surabaya,” ucap Riza.

Ia menambahkan, pemerintah daerah perlu untuk menyediakan co working space bagi pegiat startup untuk bekerja, berkolaborasi dan saling bertukar pikiran. “Dari co working space bisa saja muncul ide-ide kreatif yang nantinya pegiat startup bisa saling menguntungkan,” pungkas Riza.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.