Foto : Iman S
MEMBACAKAN sambutan Gubernur Kalsel, Asisten III Setdaprov Kalsel Heriansyah mengungkapkan, untuk menilai kelayakan suatu pendidikan, akreditasi sekolah menjadi sangat penting dalam terwujudnya Kalsel maju dan berdaya saing.
HAL itu diungkapkannya pada Rapat Koordinasi Daerah Badan Akreditasi Nasional Sekolah/ Madrasah (BAN-SM) Provinsi Kalsel 2018 di Hotel Aria Barito, Jumat (21/12/2018).
Diungkapkannya, pendidikan menjadi program prioritas, dan untuk menilai kelayakan suatu pendidikan, pemerintah berupaya melalui akreditasi secara bertahap juga terencana dan terukur dalam rangka penjaminan mutu pendidikan.
“Akreditasi merupakan kegiatan pengakuan dan penilaian terhadap suatu lembaga pendidikan tentang kelayakan dan kinerja suatu lembaga pendidikan yang dilakukan Badan Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah (BAN-S/M), yang hasilnya berbentuk pengakuan peringkat kelayakan,” bebernya.
BACA : Dilaporkan Ada yang Sudah Mati, Cek Ulang Akreditasi SMA/SMK di Kalsel
Ketua BAN-SM Kalsel Rusmansyah mengatakan, BAN-SM Kalsel bersama dinas pendidikan provinsi, kabupaten dan kota, serta Kanwil Kementerian Agama Kalsel mencermati kondisi sekolah dan madrasah yang ada di Kalsel.
Pada 2019 nanti, Kalsel mendapatkan kuota 1.164. Jumlah ini dirioritaskan untuk SMK, MA, dan SMA, siswa di tingkat ini untuk masuk ke perguruan tinggi.
Diakuinya, saat ini sekolah yang terakreditasi sebanyak 1.054 sekolah dari semua tingkatan. Pada 2019, grade lebih tinggi lagi. Tahun sebelumnya, untuk akreditasi A gradenya hanya 86, dan akan meningkat menjadi menjadi 91.
“Saat ini, masih ada sekolah di Kalsel yang belum terakreditasi, khususnya di tingkat madrasah. Hal ini akibat minimnya guru, kurangnya fasilitas, serta sekolah itu takut di akreditasi. Padahal, dengan akreditasi sekolah bisa mendapatkan dana BOS. Yang tidak terakreditasi, kepala sekolahnya tidak boleh menandatangani ijazah,” pungkasnya.(jejakrekam)