Foto : Istimewa
MENYAMBANGI Kepolisian Resor (Polres) Barito Kuala, sejumlah aktivis Aliansi Muslim Banua, Aliansi Borneo Berdaulat, dan PW Gerakan Pemuda Anshor meminta aparat hukum bertindak tegas terhadap kasus penganiayaan penjaga Kubah Datu Samad, H Jainuri, yang dilakukan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Batola, Hery Sasmita.
“KAMI mendesak agar kepolisian segera menangkap dan menahan Hery Sasmita, oknum Kabag Humas dan Protokol Pemkab Batola,” tegas juru bicara Aliansi Muslim Banua (AMB) Syahmardian.
Saat ini, kata dia, sudah keluar dua alat bukti, yakni keterangan saksi dan visum dari Rumah Sakit Abdul Azis Marabahan. Bahkan, ucapnya Kapolres sudah memerintahkan tersangka untuk di amankan. “Memang kami dapat informasi bahwa Hery Sasmita tidak berada di Marabahan. Saat ini, keberadaannya sedang dicari,” lanjut Syahmardian.
Ia menambahkan, kedatangan pihaknya ke Polres Batola juga menyerahkan surat kuasa hukum, dan saat ini juga, kata dia, Polres Batola sudah menaikkan statusnya dari penyelidikan ke sidik dengan nomor surat B/114/VII/2018, Reskrim Polres Batola yang ditembuskan kepada Ditkrismum Polda Kalsel dan Kapolres Batola. “Dengan dinaikkan status yang bersangkutan , kami minta agar Hery Sasmita ditahan,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Batola AKBP Mugi Sekar Jaya membenarkan bahwa pihaknya telah ada menerima tamu dari sejumlah aktivis. “Kasus itu sudah kita proses. Kami juga sudah melaksanakan konfrensi pers yang dihadiri pengacara korban, setelah kami jelaskan ternyata ada kesalahan presepsi saja dan mereka sudah menerima,” ujarnya.
Mantan Kapolres HST ini meminta agar masyarakat bersabar dan bisa menahan diri karena proses hukum masih terus berjalan. “Percayakan kepada pihak kepolisian untuk menanganinya,” ucap Mugi. Sementara itu, Kasatreskrim Polres Batola AKP Jhon Letedara mengatakan, visum dari Rumah Sakit Abdul Azis Marabahan siang tadi baru keluar. “Untuk perkembagan kasus ini akan saya kabarkan,” imbuhnya.(jejakrekam)