Gunakan e-Voting, Pemilihan Capres-Cawapres Poliban Lebih Hemat Biaya

0

SISTEM pemungutan suara elektronik (e-voting) diterapkan Dewan Perwakilan Mahasiswa Politeknik Banjarmasin (Poliban) dalam pemilihan calon Presiden-Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Poliban periode 2018-2019, Selasa (6/3/2018).

SEDIKITNYA ada 2.700 mahasiswa yang memiliki hak suara untuk memilih tiga pasangan calon Presiden-Wakil Presiden BEM Poliban. Untuk menampung hak suara e-voting disiapkan lima tempat pemungutan suara (TPS) di lingkungan kampus yang berada di kompleks Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin itu.

Ada tiga pasang Capres-Cawapres BEM Poliban yang harus dipilih mahasiswa dari lima jurusan yakni sipil, akuntansi, administrasi bisnis, elektro dan mesin. Di setiap TPS, disiapkan dua laptop yang masing-masing para pemilik suara telah diberi password untuk menyalurkan hak suaranya saat melakukan registrasi di panitia pemilihan Capres-Cawapres BEM Poliban.

Antrean mahasiswa untuk memilih tiga pasangan kandidat pun terlihat di kampus itu. Tiga duet calon pemimpin organisasi intra kampus yang dipilih itu adalah pasangan nomor urut 1 Siti Halimatussa’diyah Nurissaid-Mahmuzi Fajrin, nomor urut 2 Ahmad Fuad Kholis-Misdah, dan terakhir pasangan nomor urut 3, M Nabhan Musthofa-Hini Amaliah.

“Penggunaan sistem e-voting ini jauh lebih hemat biaya. Sebab, biaya kertas bisa ditekan, sehingga hasil pemilihan calon presiden-wakil presiden bisa diketahui dengan segera dan akurat,” ucap Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Poliban, Aspiyanoor kepada jejakrekam.com, Selasa (6/3/2018).

Menurut dia, waktu pemilihan telah ditetapkan sejak pukul 09.00 dan berakhir pada pukul 16.00 Wita, setelah tiga pasangan calon ini mengikuti serangkai proses pemilu raya, seperti debat antar kandidat, serta orasi visi-misi jika terpilih sebagai pemimpin organisasi kampus.

“Ada lima TPS yang disediakan untuk menjangkau seluruh mahasiswa. Setiap TPS itu dilengkapi satu hingga dua komputer. Nah, masing-masing mahasiswa memiliki password tersendiri, ketika mereka melakukan registrasi kepada panitia pemilihan,” tutur Aspiyanoor.

Bagi mahasiswa jurusan sipil Poliban ini, sistem e-voting jauh lebih efesien dan efektif dalam pemilihan calon dan pemungutan suara. Apalagi, dalam bilik suara sudah ditempel gambar tiga pasangan kandidat lengkap dengan visi-misinya untuk dipilih para mahasiswa.

“Tahun lalu, kami masih menggunakan sistem manual. Sekarang, kami lebih memilih sistem e-voting yang ternyata jauh lebih mudah dan hemat biaya,” tandasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.