23 Mahasiswi UIN Antasari Alami Keracunan Massal

0

GARA-gara diduga keracunan makanan, 23 mahasiswi UIN Antasari Banjarmasin terpaksa harus dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Hoegeng Imam Santoso, Selasa (23/1/2018). Para korban pun harus mendapat perawatan intensif, usai menyantap makanan dari salah satu catering yang diduga sudah basi saat menjalani kegiatan karantina bebas asrama di Asrama II Ma’had Al Jami’ah UIN Antasari.

PENGASUH Asrama II Ma’had Al Jamiah UIN Antasari Banjarmasin, Rahma Fitrianingsih mengungkapkan dalam kegiatan karatina bebas asrama itu, para mahasiswi usai menyantap makanan yang dimasak salah satu catering di Banjarmasin, mengeluhkan pusing dan mual pada pukul 19.15 Wita, Senin (22/1/2018) malam.

“Waktu itu, yang mengkonsumsi makanan itu ada sebanyak 133 mahasiswi ditambah para pengasuh. Begitu kami hendak melaksanakan shalat Tahajud pada pukul 04.00 Wita, Selasa (23/1/2018) pagi, perut kami merasa mual, pusing. Bahkan, ada sebagian yang muntah dan mencret,” ucap Rahma Fitrianingsih kepada wartawan.

Namun, dari 133 orang itu, yang terparah adalah 23 mahasiswi. Kemudian, 23 mahasiswi ini langsung dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin. Sedangkan, sisanya bertahan di Asrama II Ma’had Al Jami’ah UIN Antasari Banjarmasin. Mereka ditangani langsung tim medis dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin.

“Saat itu, menu makanan yang kami santap adalah nasi putih dengan lauk ayam dan telur bistik, kacang buncis dan dicampur hati. Namun, saat kejadian, banyak mahasiswi yang mengalami pingsan di WC, dan sebagian lagi pingsan di kamar,” beber Rahmat Fitrianingsih.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Hj Anis Suroyo mengungkapkan pihaknya masih mencari penyebab pasti terjadinya keracunan massal. “Apakah karena makanan dan bagaimana pendistribusiannya. Lalu, kapan makanan itu dibuat. Ini masih diselidiki dari hasil sampel dari keterangan para korban dan saksi,” kata Hj Anis Suroyo.

Dia mengatakan petugas medis Dinas Kesehatan Banjarmasin juga langsung menuju ke lokasi Asrama II Ma’had Al Jam’iah di Jalan Achmad Yani Km 4,5 Komplek UIN Antasari Banjarmasin. “Untuk korban yang tak terlalu parah, kami tangani. Sisanya, yang parah langsung dirawat di rumah sakit,” kata Hj Anis Suroyo.

Menurutnya, dari empat asrama yang ada di kawasan kampus UIN Antasari Banjarmasin, hanya para mahasiswi yang menginap di Asrama II yang keracunan massal. “Kami sudah mengambil sampel dari muntahan mereka. Terus juga mengecek kondisi air di lingkuran asrama untuk diteliti di laboratorium,” ucap Hj Anis Suroyo.

Tak hanya mengambil sampel makanan yang diduga mengakibat keracunan massal, Hj Anis Suroyo mengungkapkan Dinas Kesehatan Banjarmasin juga  mengecek penyedia jasa makanan (catering) tersebut apakah sudah mengantongi izin atau tidak. “Layak atau tidak mereka mengolah makan dan menyajikannya. Nanti, dalam waktu tiga hari akan diketahui hasilnya,” ujar dokter ini.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, AKP Ade Papa Rihi  juga mengungkapkan kepolisian tengah mendalami kasus ini, termasuk memeriksa pihak penyedia makanan, saksi dan para korban. “Dalam penyelidikan ini akan diketahui apakah keracunan massal ini akibat makanan yang disantap. Kam juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Banjarmasin  yang sudah memeriksa para korban. Bahkan, Bidang Dokkes Polda Kalsel juga sudah turun ke lapangan,” papar Ade Papa Rihi.

Mantan Kasatreskrim Polres Tanah Laut ini memastikan polisi akan menelusuri lokasi penyedia makanan bagi para mahasiswi di Asrama Ma’had Al Jami’ah UIN Antasari Banjarmasin. “Nah, bahan baku dari makanan itu didapat dari mana, terus siapa kokinya? Dari sini, nanti akan didapat hasil dari pendistribusian hingga ke penerima makanan,” imbuh perwira Polresta Banjarmasin ini.(jejakrekam)

Penulis : Asyikin

Editor   : Didi G Sanusi

Foto     : Asyikin

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.