Dermaga Apung Senilai Rp 3,4 M Tiru Desain Thailand

0

KAWASAN siring Jalan Piere Tendean di tepian Sungai Martapura dijadikan titik awal destinasi wisata yang ada di Kota Banjarmasin. Walhasil, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin seperti mengebut berbagai fasilitas yang representatif untuk wisata susur sungai dan pasar terapung di pusat kota itu.

SARANA yang kini disiapkan adalah dermaga apung Siring Tendean. Desain bangunan yang mengapung di atas Sungai Martapura dengan warna-warni yang cukup mencolok. Saat ini, dermaga sepanjang 35 meter dan lebar 5 meter ini meniru desain dari Thailand sudah mengalami kemajuan fisik mencapai 75 persen.

“Untuk proyek pengadaan dermaga apung di Siring Tendean ini nilainya mencapai Rp 3,49 miliar lebih. Saat ini, progressnya sudah mencapai 75 persen, dan diperkirkan pada Desember 2017 nanti rampung sesuai kontrak. Sebab, masa pengerjaan adalah selama 90 hari kalender yang digarap PT Trias Karya, kontraktor asal Palangka Raya, Kalimantan Tengah,” beber Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin, Mokhamad Khuzaimi kepada jejakrekam.com, Rabu (18/10/2017).

Menurut Jimie, sapaan akrab pejabat ini, dari total biaya proyek dermaga apung mencapai Rp 3,4 miliar, termahal adalah kubus apung yang didatangkan dari Jerman. “Memang, distributornya ada di Jakarta. Yang diuntungkan dari produk itu adalah garansinya selama lima tahun dari produsen,” ucapnya.

Ia menerangkan jika nantinya kembali dianggarkan Pemkot Banjarmasin pada tahun anggaran 2018, maka panjang dermaga apung ini akan diperpanjang. Menurut Jimie, dermaga apung maksimalnya sepanjang 80 meter ini tidak perlu menambah tiang pancang. “Sebab, kedalaman tiang pancang dermaga ini sedalam 38 meter dari permukaan air,” katanya.

Dengan kemajuan fisik mencapai 75 persen, Jimmie mengatakan pengerjaan yang sekarang tengah digarap hanya tinggal atap, aksesoris serta pagar. Ia mengatakan bentuk atap nantinya  seperti rumah Banjar tipe Bubungan Tinggi, dan tiang pancang yang dicat motif kain sasirangan.

Masih menurut Jimie, kelebihan dermaga apung itu sangat stabil meski digoyang gelombang air Sungai Martapura serta mampu menampung 400 orang. Keunggulan lainnya adalah tahan terhadap api tanpa disengaja, permukaan lantainya tak licin karena kasar sehingga aman diinjak, serta kuat menahan beban akibat tabrakan dari klotok atau perahu. “Ditambah lagi, pabrik menjamin garansi selama lima tahun,” ujarnya.

Jimie pun membandingkan dengan dermaga kayu yang membutuhkan biaya pemeliharaan tinggi, karena setiap dua tahun sekali harus dirawat. Berbeda, menurut dia, dengan dermaga apung yang daya tahannya mampu bertahan 20 tahun. “Keberadaan dermaga apung itu merupakan bagian dari target Banjarmasin menjadi kota sungai terindah. Buktinya, orang Palembang datang ke Banjarmasin untuk belajar wisata sungai,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis : Asyikin

Editor   : Didi G Sanusi

Foto     : Asyikin

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.