Sultan Khairul Saleh Bernostalgia di Kampung Kuin

0

Kesultanan Banjar menyerahkan bantuan berupa satu ekor hewan kurban untuk masyarakat di Kampung Kuin Makam Sultan Suriansyah Jalan Kuin Utara Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan.

SULTAN H Khairul Saleh langsung menyerahkan kepada penerima secara simbolis berupa baju, sapi, dan uang tunai. “Semoga daging hewan kurban ini dapat dinikmati masyarakat sekitar, sebagai rasa kepedulian kesultanan, di moment Idul Adha 1438 H,” ucap Sultan Khairul Saleh didampingi Pangeran Nur Yakin, Pangeran Gusti Rusdi Effendi,  Pangeran Surya Sari Rahmatillah, Prof Kustan Basri, dan DR Ahmad Suryadi, dan sejumlah petinggi kesultanan saat bertandang di Makam Sultan Suriansyah, Selasa (29/8/2017).

Tidak hanya penyerahan sapi kurban, namun kesultanan juga menggelar  shalat ashar berjamaah, ziarah ke Makam Kesultanan dan keturunannya, sekaligus doa serta tahlilal. Menurut Sultan Khairul, hari ini (selasa, red) bertepatan 7 Dzulhijjah, dimana kesultanan Banjar mendekalarasikan bahwa Islam sebagai agama kerajaan khusus masyarakat Banjar, yang ketika itu berjumlah 15 ribu jiwa. “Ya, 24 September 1526 bertepatan pula dengan kemenangan perang kesultanan Banjar,” bebernya.

Apalagi ketika itu, tambah Sultan Khairul Saleh, ternyata Sultan Suriansyah berkunjung ke Konstinovel untuk melaporkan kepada Khalifah Utsmani, bahwa kesultanan Banjar tunduk dengan kekhalifahan Utsmani di Turki.  “Jadi sejak dulu, kesultanan Banjar sangat menghormati dengan kekhalifahan Utsmani di Turki, sekaligus hampir setiap tahun Sultan Suriansyah juga menunaikan ibadah haji,” tandasnya

Bahkan, ketika itu juga Sultan Suriansyah pernah mengirim 1.000 pasukan ke Demak untuk melakukan peperangan terhadap penjajah di Nusantara. Terkait kawasan Kesultanan Banjar di wilayah Kuin, Ia menegaskan telah membuat desain dan tata letak posisi kesultanan Banjar. “Jadi di antara Masjid dan Makam merupakan kawasan tahta kerajaan,” katanya.

Untuk itu, dia mengungkapkan, akan menata rapi kawasan Kuin dan Alalak, agar kesultanan Banjar muncul kembali. “Kami ingin menata kawasan Kuin dengan membebaskan di sekitar Masjid Suriansyah, dengan mendesain tata letak kerajaan,” katanya.

Senada itu, sejarawan Dr Ahmad Suryadi  mengaku, jika dilihat dari Masjid hingga Makam Sultan Suriansyah, maka terlihat keraton Kesultanan Banjar, beserta  asrama a prajurit, menuju Alalak. “Makam bagian dari Istana, sehingga antara Mesjid dan Masjid Sultan menjadi satu. Dan seluruh Kuin merupakan wilayah kerajaan Sultan suriansyah, dan ditiru sebagai kawasan yang perlu direstorasi,” kata doctor luar negeri ahli sejarah Banjar ini.

Jika melihat sejarah itu lah, tutur Ahmad Suryadi restorasi kawasan menjadi utama, untuk melestarikan keberadaan kesultanan Banjar, yang cukup besar dengan berdaulat kepada NKRI. Pangeran Surya Sari Rahmatillah mengaku sangat mendukung perlu kawasan kesultanan Banjar untuk diperbaharui kembali. “Ya, perlu pendekatan kepada warga dalam upaya pengembangan wilayah kesultanan. Penataan tata letak, dan kawasan kesultanan dapat menjadi satu,”  imbuh mantan Ketua Ikatan Nasional Konsultan Indonesia ini .(jejakrekam)

Penulis  ; Tim Jejak

Editor    :  Afdi Achmad

Foto      :  Istimewa

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.