LAGA Persebaya versus Martapura FC yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis (27/7/2017) malam, keras dan dramatis. Laskar Sultan Adam dalam misi tandangnya hanya dibela dengan 9 pemain, usai dua pemainnya diganjar kartu merah.
BAK laga balas dendam, usai Persebaya ditaklukkan di Stadion Demang Lehman 2-1, ternyata ketika bertarung di hadapan supporternya yang dikenal dengan bondo nekat (bonek), tak ingin kehilangan muka kembali.
Awalnya di babak pertama, kedua tim yang memperagakan permainan saling serang bisa mengakhiri skor kacamata. Namun, bentrok kedua tim yang memperebutkan posisi puncak klasemen Liga 2 Gojek Traveloka Grup 5 ini berlangsung keras. Hingga pada menit ke-38, anak asuh Frans Sinarta Huwae ini harus bermain 10 orang. Hal ini setelah Erwin Gutawa dari Martapura FC diganjar kartu merah oleh wasit.
Permainan yang tak seimbang ini dimanfaatkan Persebaya. Hingga pada menit ke-67, tendangan bebas Irfan Jaya membawa Persebaya unggul 1-0 atas Martapura FC. Laga penuh emosi ini makin tersulut. Kedua tim pun bermain keras dan panas. Hingga kembali pemain Martapura FC dihadiahi kartu merah, dan tersisa 9 pemain. Gara-gara ini, skuad Martapura FC pun sempat mogok bermain dan memilih keluar dari lapangan hijau.
Usai berdiskusi, akhirnya pertandingan dilanjutkan kembali. Sayang, pada menit 85, Oktafianus Fernando menambah satu gol untuk keunggulan tim tuan rumah yang diunggulkan akibat Martapura FC hanya dibela 9 pemain. Meski pemain Persebaya juga diganjar kartu merah, toh peluit wasit pun ditiup hingga berakhirnya pertandingan pada Kamis malam itu. Saking panasnya laga yang disiarkan langsung di TVOne ini, terlihat wasit keluar lapangan dikawal aparat kepolisian. Atas hasil laga yang kontroversial ini, Martapura pun harus turut satu level sementara di bawah Persebaya yang memuncaki klasemen hanya selisih dua poin.(jejakrekam)
Penulis : Ahmad Husaini
Editor : Didi G Sanusi
Foto : Banjarmasin Post