Gubernur di Sabilal, Walikota Beri Khotbah di Mujahidin

0

TAKBIR, tahlil dan tahlil menggema di seluruh langit Banjarmasin dan kota-kota lainnya, saat merayakan hari kemenangan Idul Fitri 1438 Hijriyah yang jatuh pada Minggu (25/6/2017).  Pelaksanaan shalat Ied yang berlangsung di Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin pun dipayungi awan dan langit yang cerah.

TAMPAK ribuan jamaah sudah memenuhi halaman depan Masjid Raya Sabilal Muhtadin yang berhadapan dengan kediaman Gubernur Kalsel di Jalan R Suprapto. Di barisan shaf pertama tampak terlihat Gubernur H Sahbirin Noor, Wagub Rudy Resnawan, Sekdaprov Abdul Haris Makkie, sejumlah pejabat serta Kepala Kanwil Kemenag Kalsel Noor Fahmi, dan lainnya memadati halaman masjid terbesar di Banjarmasin itu.

Sebagai khatib Ied ditunjuk KH Zainuddin Rais yang menyampaikan kabar gembira dari Anas bin Malik RA, seorang sahabat Rasulullah SAW  yang mengatakan bahwa setiap orang berima itu ada lima hari raya, yakni ketika setiap hari dia lalui pada hari itu tidak ditulis sebagai perbuatan dosa, pada hari ketika ia wafat dalam keadaan husnul khotimah atau pengakhiran yang baik dengan iman dan Islam, selamat saat meniti jembatan Sirathul Mustaqim, di hari di mana dia dimasukkan ke dalam surga dan selamat dari api neraka, dan pada hari ketika dia bisa melihat dzat Allah yang wajibul wujud. Sebelumnya,  shalat Ied ini diimami Muhammad Abduh Amri.

Sementara itu, di halaman Masjid Al Mujahidin, Jalan Belitung Darat, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina menyampaikan khotbah yang mengingatkan pentingnya pesan-pesan yang telah ditinggalkan  bulanRamadhan. “Maka bergembiralah di hari raya, bukan mengunakan pakaian baru atau membeli segala sesuatu yang baru, tapi bergembira dalam bentuk ketakwaan kepada Allah SWT sampai ajal menjemput,” ucap Ibnu Sina.

Dia mengingatkan agar bertobat atas segala dosa yang telah diperbut, sebelum ajal datang. “Nah, banyak pesan Ramadhan yang harus kita ingat ketika telah meninggalkan kita, seperti Ramadhan mengajarkan kita untuk mengerjakan shalat wajib dan sunat, menjadikan Islam sebagai agama yang hidup dalam keseharian hingga puasa yang mengajarkan kepekaan sosial,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis : Asyikin

Editor   : Didi G Sanusi

Foto      : Asyikin

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.