Momentum Adipura Menuju Jati Diri Kota Sungai

0

BANJARMASIN termasuk 9 kota di Kalimantan Selatan dalam deretan nominator peraih Adipura tahun 2017 yang dihelat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen-LHK).  Ekspose pun secara maraton dilakukan para kepala daerah di Kalimantan Selatan yang berlangsung sejak 6-10 Juni 2017 di Jakarta.

JIKA sebelumnya, Bupati Barito Kuala Hasanuddin Murad yang masuk dalam kategori kota kecil mempresentasikan Marabahan di hadapan para juri yang didominasi ahli lingkungan. Kini, rencananya Walikota Banjarmasin Ibnu Sina pun mendapat giliran untuk ekspose pengelolaan lingkungan perkotaan pada Sabtu (11/6/2017).

Ekspose ini pun termasuk dalam rangkaian penilaian dari penilaian pertama (P1) dan kedua (P2), hingga nantinya bisa menyabet penghargaan tertinggi lingkungan hidup perkotaan itu. Kepada wartawan usai berbuka puasa bersama di kantor PDAM Bandarmasih, Walikota Ibnu Sina pun mengakui akan segera menyiapkan materi untuk ekspose, didampingi Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, H Muhyar.

Sosiolog FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Nasrullah mengingatkan agar ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ini bisa mengembalikan jati dirinya sebagai kota sungai. “Julukan Kota Seribu Sungai yang disematkan kepada Banjarmasin sudah sepatutnya menjadi titik tolak bagi kota ini dalam menata kotanya. Sebab, kehidupan sungai ini yang membedakan Banjarmasin dengan kota-kota lainnya di Indonesia,” kata Nasrullah kepada jejakrekam.com, beberapa waktu lalu.

Senada itu, pemerhati kota Nanda Febryan Pratamajaya pun menekankan pentingnya untuk menjaga sungai di Banjarmasin.”Bagaimana Banjarmasin yang merupakan ibukota Provinsi Kalsel ini bisa menformat ulang fungsi bantaran sungai agar bebas dari sampah, mengatur tata pemukiman daerah agar tertata rapi sebagai ciri khas objek Kalimantan Selatan,” ucap Nanda.

Ia juga berharap gerakan menghijaukan kembali bantaran sunga, serta menjadikannya halaman muka bangunan dan wajah kota. “Meski memakan waktu dan energi yang banyak, upaya revitalisasi bantaran sungai harus diikuti sosialisasi yang mendorong warga untuk berpartisipasi pindah secara sukarela bergeser (bukan tergusur) ke kawasan terpadu yang komprehensif yang sesuai dengan tatanan kota secara terpadu,” tandas Ketua DPP Intakindo Kalsel ini.(jejakrekam)

Penulis : Didi G Sanusi

Editor   : Didi G Sanusi

Foto     : Iman Satria

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.