Buat Jalan Banjar-Tanbu, Paman Birin Kumpulkan Ribuan Warga Desa

0

MISI membuka isolasi desa menuju desa mandiri dan sejahtera menjadi topik hangat dalam Sarasehan Karya Bakti TNI tahun anggaran 2017, di Lapangan Desa Bunglai, Kabupaten Banjar, Sabtu (29/4/2017).

ADA ribuan warga yang hadir dari Desa Rantau Bujur, Desa Apuai, Desa Rantau Balai dan Desa Bunglai selaku tuan hadir untuk mendengar paparan program pelaksanaan lanjutan pembuatan jalan tembus dari Kabupaten Banajr menuju Kabupaten Tanah Bumbu dari Gubernur Kalsel H Sahbiri Noor dan Danrem 101/Antasari, Kolonel Kav Yanuar Adil.

Akses jalan yang telah dibuka melalui pola karya bakti itu sepanjang 30 kilometer dengan lebar 25 meter dari Desa Awang Bangkal Timur hingga Desa Rantau Balai. Saat ini, jalan tersebut sedang dilakukan pengerasan dengan melapisi batu gunung.

Dalam sambutannya, Danrem 101/Antasari, Kolonel Kav Yanuar Adil mengatakan kekuatan TNI ada pada rakyat, dan rakyat adalah ibu kandung TNI, sehingga tanpa rakyat, TNI tak ada apa-apanya. “Makanya, TNI siap mendukung keputusan-keputusan yang dikeluarkan Gubernur Kalsel dan siap membantu masyarakat dalam mengatasi segala hal, baik itu masalah maupun kesulitan yang dihadapi masyarakat,” kata perwira menengah TNI AD ini.

Sementara itu, Gubernur Kalsel yang akrab disapa Paman Birin ini mengajak seluruh masyarakat mendukung program pembuatan jalan untuk membuka isolasi desa itu. Program yang dilaksanakan pemerintah, TNI dan rakyat itu diyakini Paman Birin akan mencapai hasil yang maksimal, karena dengan adanya akses jalan maka akan mempercepat roda perekonomian di desa yang dilalui.

“Jadi, masyarakat bisa menjual hasil bumi dengan lancar dan dapat mengembangkan tempat wisata yang selama ini belum terjamah. Saya juga mengajak agar masyarakat turut memerangi narkoba,” cetus Paman Birin.

Kedatangan orang nomor satu di Pemprov Kalsel ini pun mengaku ingin melihat langsung kondisi masyarakat di daerah pinggiran dan  pelosok. Kejutan pun datang, ketika tokoh masyarakat Desa Rantau Balai, Abah Masdar-begitu ia disebut karena merupakan orangtua sang kepala desa, Masdar, saat kedatangan rombongan Paman Birin.

“Mana yang namanya gubernur, saya seumur-umur yang namanya gubernur ini tidak pernah ada yang berkunjung ke desa ini,” ujar Abah Masdar. Pertemuan Paman Birin dengan Abah Masdar membuat haru suasana. “Saya seperti mendapat lailatul kadar dapat bertemu dengan gubernur,” kata Abah Masdar.(jejakrekam)

Penulis  : Didi G Sanusi

Editor    : Didi G Sanusi

Foto       : Dokumentasi Korem 101/Antasari

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.