Carilah Rezeki Allah yang Halal dan Penuh Berkah

0

REZEKI yang diberikan Allah SWT tak harus berbentuk barang dan uang. Rezeki adalah karunia dari Sang Khalik dan menjadi sebuah kewajiban dari Sang Maha Pemberi kepada semua makhluk-Nya tanpa kecuali kepada manusia yang ada di muka bumi.

PESAN agar umat Islam selalu mensyukuri apa yang telah diberikan Allah SWT ini disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Selatan, KH Husin Naparin Lc MA dalam shalat Subuh berjamaah yang dihelat Aliansi Muslim Banua (AMB) bersama MUI Kalsel di Masjid Jami Banjarmasin, Jumat (24/3/2017) dinihari.

Dalam shalat Subuh berjamaah itu, KH Husin Naparin mengawali para jamaah untuk berdoa agar seluruh pintu rezeki yang disebutkan dalam kitab suci Alqur’an benar-benar dibuka bagi para penunai kewajiban agama. “Allah SWT yang memberi rezeki dan merupakan kewajiban bagi Sang Khalik untuk menjamin rezeki makluk ciptaan-Nya. Namun, kita tetap diwajibkan berusaha mencari rezeki yang halal. Sebab, yang dicari dalam rezeki itu adalah karunia atau berkahnya,” tutur KH Husin Naparin dalam tausyiahnya.

Ketua STAI Al Jami Banjarmasin ini mengingatkan agar umat Islam terus mencari rezeki yang halal, bukan rezeki yang bercampur haram. “Sebab, jika rezeki yang haram sudah masuk ke dalam tubuh, maka akan bercampur maksiat. Ini yang harus kita sadari dan jaga agar diri kita tak masuk rezeki yang haram,” tutur KH Husin Naparin.

Ulama jebolan Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar Kairo, Mesir ini menekankan agar umat Islam selalu menjaga rasa syukur terhadap semua rezeki yang diberikan Allah SWT. “Berkah dari rezeki yang halal itu patut disyukuri. Sebab, berkat rezeki itu bisa dititipkan Allah SWT kepada anak kita yang saleh dan penurut. Disuruh mengerjakan shalat, anak itu lebih mudah melaksanakan, tanpa membantah. Nah, semua itu atas rezeki halal yang kita berikan disamping doa kedua orangtua, terkhusus sang ibu,” ucap KH Husin Naparin lagi.

Peraih gelar MA jurusan bahasa Arab dari Punjab University, Lahore dan Islamabad Islamic University, Pakistan ini mengungkapkan rezeki itu bisa juga dititipkan Allah SWT kepada kita berupa kesehatan mental dan fisik, sehingga kuat dalam beribadah dan menjalankan serta menjauhi larangan-Nya. “Cara bersyukur kepada Allah yang telah mendapat berkah atau nikmat bisa diucapkan dengan kalimat thoyibah alhamdulillah secara spontan. Kemudian, kita bisa mengucapkan terima kasih kepada sesama manusia,” kata KH Husin Naparin.

Dengan berbagai dalil dari kitab suci Alqur’an dan Alhadist,  Ketua Umum Forum Umat Islam (FUI) Kalimantan Selatan mengajak agar umat Islam selalu bersyukur terhadap segala rezeki yang diberikan Allah, khususnya yang penuh berkah. “Ingatlah semua rezeki yang Allah berikan, maka Allah akan terus menambah keberkahan dari rezeki yang bukan hanya berbentuk barang atau uang, tapi seluruh apa yang kita dinikmati selama hidup di dunia ini,” imbuh KH Husin Naparin.(jejakrekam)

Penulis   : Didi GS

Foto       : Dokumen AMB

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.