Ingin Mengembalikan Kejayaan Brigde seperti Era 1990-an

0

BRIDGE atau contract bridge adalah permainan kartu yang mengandalkan kemampuan bermain maupun keuntungan, telah masuk cabang olahraga (cabor) prestasi yang dipertandingkan di even resmi.

SEJAK dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat pada 17-28 Sepetember 2016 lalu, brigde mulai dilirik sebagai cabang olahraga (cabor) prestasi. Apalagi, di PON XIX Jawa Barat itu, brigde termasuk dalam 44 cabang olahraga dengan 756 nomor pertandingan yang memperebutkan 756 medali emas, 756 medali perak, dan 979 medali perunggu. Bahkan, brigde juga dipertandingkan dalam lima nomor yakni patkawan (beregu), dan pasangan putra dan putri, serta nomor pasangan campuran.

Pada Sabtu (21/1/2017) dan Minggu (21/1/2017) lalu, rapat perdana kepengurusan Gabungan Olahraga Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) Provinsi Kalimantan Selatan, periode 2017 -2021, yang diketuai Suripo Sumas telah menyusun formasi kepengurusannya usai menggelar musyawarah provinsi (musprov). Suripno yang juga anggota DPRD Kalsel asal Fraksi PKB ini dibantu wartawan senior, Gusti Hidayatullah sebagai sekretaris.

Era kejayaann olahraga brigde di Kalimantan Selatan pada 1980-an dan 1990-an ingin dihidupkan kembali oleh Suripno Sumas dan kawan-kawan. Caranya, dengan rutin menghelat kejuaraan provinsi (kejurprov), serta turnamen terbuka lainya seperti Bank Kalsel Cup,  Antasari Cup, Liga Bridge Siswa dan Mahasiswa, Turnamen Bridge Putri dan Turnamen Bridge Antar Klub. “Kami juga akan menjalin kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kalsel untuk menjalankan program brigde masuk sekolah, penataran wasit, sehingga setiap cabang pengurus brigde memiliki satu wasit,” ucap Suripno Sumas.

Hal senada juga dilontarkan Wakil Sekretaris GABSI Kalsel, Abdussani. Menurutnya, saat ini lebih dikonsentrasikan pada pembinaan atlet brigde untuk menghadapi even Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalsel di Kabupaten Tabalong pada September 2017 mendatang.

“Saat ini, sudah ada 9 kepengurusan brigde di kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan. Terkecuali, Kabupaten Batola, Balangan, Tapin dan Banjar yang belum memiliki kepengurusan,” ujar Abdussani.

Untuk lebih memperkenalkan olahraga brigde, Sani mengatakan saat ini GABSI Kalimantan Selatan menjadikan sekretariat di Jalan Brigjen H Hasan Basry sebagai wadah latihan untuk pembinaan atlet. “Kami berharap olahraga brigde ini kembali populer di masyarakat Kalsel,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis  : Didi GS

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.