Generasi Emas Sia-Sia Kalau Terjerat Narkoba

0

 

BERANGKAT dari keprihatinan terhadap generasi muda yang menjadi sasaran peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obata terlarang (narkoba), Gerakan Anti Narkotika Nasional (GANN) Kalimantan Selatan dibentuk pada 2016 ini.

KETUA GANN Kalimantan Selatan, Ahmad Zaki mengaku prihatin berdasar data dari Pusat Penelitian Kesehatan (Puslitkes) Universitas Indonesia bersama Badan Nasional Narkotika (BNN), dari hasil survei 2015 lalu, terdata jumlah pencandu narkoba di Kalimantan Selatan sudah menembus angka 55.598 orang. Dari penelitian itu, terungkap 1.190 orang merupakan pengguna baru narkoba, yang berarti dalam setahun hampir 2 ribu warga Kalsel yang telah terjebak dalam narkoba.

“Ini belum hasil survei 2016. Dengan tingginya intensitas penyalahgunaan narkoba, jelas sangat memprihatinkan,” ujar Ahmad Zaki di Banjarmasin, Sabtu (28/1/2017).

Menurutnya, kehadiran GANN sebagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk menyikapi status Indonesia, khususnya Banjarmasin dan Kalsel yang sudah darurat narkoba. “Narkoba ini merupakan musuh bersama karena merusak generasi muda kita. Apalagi, keprihatinan ini juga disuarakan para orangtua kepada kami untuk bergerak,” ucapnya.

Sebab, beber dia, program pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) untuk mencetak generasi emas di Kalimantan Selatan, akan sia-sia jika kalangan pelajar, dan mahasiswanya terjerembab dalam lingkaran setan narkoba. “Kami membantu meringankan tugas aparat dalam penanganan dan penanggulangan masalah narkoba. Termasuk, instansi pemerintah daerah, terkhusus lagi Polri dan BNN,” tutur Zaki.

Pengurus KAHMI Banjarmasin mengatakan alokasi dana untuk penanggulangan permasalahan narkoba sudah jelas dicantumkan dalam APBN dan APBD, sehingga GANN akan mewujudkan hal itu dengan kerja nyata. “LSM ini adalah lembaga independen. Tapi, tetap menjalin sinergitas dengan Polri, BNN, serta instansi terkait seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, BPOM dan lainnya,” tuturnya.

Menurut Zaki, penyuluhan tentang bahayanya narkoba kepada para pelajar di Banjarmasin dan wilayah lainnya jadi sasaran GANN. Termasuk, masuk ke kampung-kampung yang kini jadi objek peredaran pil zenith.

“Kami terus giat untuk berperan dalam memerangi dan memberantas, serta mencegah penyalahgunaan narkoba. Termauk, memantau peningkatan penegakan hukum bagi penyalahgunaan narkoba,” ungkap Zaki.

Ia menegaskan upaya pemberantasan  dan penanggulangan narkoba tidak akan berjalan efektif, kalau hanya mengandalkan aparat penegak hukum, keterlibatan tokoh masyarakat, lembaga keagamaan, instansi dan lembaga pemerintah, harus turut pro aktif,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis  : Didi GS

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.