Proses Belajar Tatap Muka Direncanakan Oktober, Ini Syaratnya!

0

PEMERINTAH Pusat melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menetapkan tahun ajaran baru 2020/2021 di sekolah baik tingkat dasar (SD), menengah pertama (SMP) hingga atas (SMA) bakal dimulai pada 13 Juli mendatang.

MENDIKBUD Nadiem Makarim pun memberikan arahan untuk sejumlah wilayah, khususnya yang sudah bebas dari zona merah Covid-19 untuk memulai tahun ajaran baru dengan sekolah tatap muka.

Lantas, bagaimana dengan Kota Banjarmasin? Walikota Banjarmasin Ibnu Sina menyatakan belum bisa memberi izin terhadap seluruh SD dan SMP terutama yang dibawah ruang lingkup pemerintah setempat untuk melaksanakan belajar tatap muka.

BACA : Rencana Buka Sekolah Pada 13 Juli, Walikota Banjarmasin Minta Tunda Hingga Tahun Depan

Itu mengingat saat ini kurva kasus virus corona di Banjarmasin belum terlihat melandai sehingga masih dalam bayang-bayang zona merah Covid-19, bahkan ada beberapa kelurahan yang ditetapkan zona hitam.

“Kita berpegang pada kebijakan pemerintah pusat bahwa untuk zona hijau memang diperkenankan untuk sekolah tatap muka, tetapi kondisi Banjarmasin masih zona merah,” ucap Ibnu Sina, Rabu (8/7/2020).

Ibnu menjelaskan saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Pendidikan Banjarmasin sudah merancang skenario pembelajaran tatap muka yang bakal digelar pada bulan Oktober mendatang.

Namun, dengan catatan kasus penderita virus corona di kota berjuluk ‘Seribu Sungai’ itu sudah terlihat melandai dan bebas dari bayang-bayang zona merah Covid-19.

BACA JUGA : Libur Sekolah Banjarmasin Kembali Diperpanjang, Siswa akan Masuk Semester Depan

“Kita sudah menyiapkan opsi, apakah di bulan oktober. Tapi kalau kondisinya masih belum keluar dari zona merah, terpaksa pembelajaran dimulai awal tahun depan,” jelasnya.

Orang nomor satu di Banjarmasin ini khawatir, apabila Pemkot tetap membuka sekolah untuk meminta murid belajar melalui tatap muka di tengah zona merah Covid-19 ini, akan terjadi penularan bahkan kluster baru terhadap anak-anak.

“Kita tidak ingin terjadi adanya penularan baru terhadap anak-anak kita,” pungkas mantan anggota DPRD Kalsel ini.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.